Melihat Kans Sosok di Luar Trah Soekarno Pimpin PDIP Setelah Megawati
"Soal tokoh di luar trah Soekarno akan sulit jadi ketum PDIP. Karena sekali saja ketum bukan dari trah Soekarno, maka trah Soekarno akan tergeser dari PDIP," kata Ujang
Isu regenerasi di internal PDIP kembali mencuat setelah Megawati Soekarnoputri menyatakan legawa diganti suatu saat nanti. Pernyataan itu diungkapkan saat berpidato di acara peluncuran buku berjudul Merawat Pertiwi secara virtual bulan Maret lalu.
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo memanaskan isu pergantian ketum PDIP. Mantan wali kota Solo itu menyatakan dukungan kepada putra Megawati, Prananda Prabowo sebagai ketua umum partai berlambang banteng itu.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Apa yang ingin dilakukan Prabowo dan SBY terhadap Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Mengapa Prabowo dikatakan dapat menjembatani hubungan Jokowi dengan PDIP? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Ketua Umumnya yakni Prabowo Subianto akan menjadi jembatan untuk mengembalikan lagi hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Prananda punya saingan berat, saudaranya sendiri yaitu Ketua DPR RI Puan Maharani. Nama Puti Guntur Soekarno disebut-sebut jadi salah satu penerus Megawati. Semua calon itu merupakan trah Soekarno.
Bagaimana kans kader di luar trah Soekarno? Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, bakal sulit tokoh di luar trah Soekarno memimpin PDIP. Apalagi, trah Soekarno bakal tergeser dari PDIP jika tidak lagi memimpin partai.
"Soal tokoh di luar trah Soekarno akan sulit jadi ketum PDIP. Karena sekali saja ketum bukan dari trah Soekarno, maka trah Soekarno akan tergeser dari PDIP," kata Ujang kepada wartawan, Rabu (14/4).
Saat ini, PDIP punya kader terbaiknya yang menjadi presiden, yaitu Joko Widodo. Bisa saja mantan gubernur DKI Jakarta itu maju bertarung di Kongres PDIP meski bukan keturunan pendiri bangsa. Kendati bakal sulit bagi Jokowi menuju kursi pimpinan PDIP.
"Bisa saja maju. Tapi akan terkunci oleh trah Soekarno," kata Ujang.
Ia menjelaskan, cara pemilihan ketua umum PDIP bukan secara langsung. Tetapi pengajuan dari struktur tingkat partai paling bawah hingga ke atas. Inilah mengapa Jokowi bakal kesulitan menghadapi trah Soekarno yang membesarkan PDIP.
"Karena di PDIP bukan pemilihan cara menentukan ketum partainya. Tapi melalui pengajuan dari struktur partai paling bawah ke atas," kata Ujang.
Politikus PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengatakan, di internal partai tidak ada kubu-kubuan. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menunjuk langsung siapa yang akan meneruskannya tongkat kepemimpinan partai berlambang banteng itu.
Hal itu menanggapi pernyataan Ketua DPC PDIP Solo FX Rudyatmo yang sudah menyatakan mendukung putra Mega, Prananda Prabowo sebagai penerus ketua umum PDIP.
Hendrawan mengatakan, dalam AD/ART PDIP sudah jelas ketua umum berikutnya diputuskan oleh ketua umum petahana, yaitu Megawati.
"Dalam AD/ART PDI-P sudah jelas, Ketum yang baru diputuskan oleh Ketum petahana. Jadi tidak perlu ada kubu-kubuan, dukung mendukung atau seru menyeru. Ibu Megawati yang akan memutuskan," kata Hendrawan kepada wartawan, Selasa (13/4).
Sementara, mengenai sosok dua anak Megawati yang digadang sebagai penerus, yaitu Prananda Prabowo dan Puan Maharani masing-masing punya peran. Puan bergerak di sisi hilir. Sementara Prananda bergerak di hulu.
"Bu Puan lebih banyak bergerak di 'hilir' (fraksi, eksekutif dan hubungan antarlembaga), Mas Nanan lebih banyak di 'hulu' (konsolidasi partai, penempatan kader di badan/organisasi sayap)," jelas Hendrawan.
Baca juga:
Dukung Prananda Jadi Penerus Mega, FX Rudy Dinilai Lagi Cek Ombak Faksi di PDIP
Politikus PDIP: Tak Perlu Ada Kubu-kubuan, Megawati yang Putuskan Penerus
FX Rudy Jagokan Prananda Prabowo Jadi Penerus Megawati di PDIP
Sekjen PDIP Bicara Peluang Ganjar Pranowo Jadi Capres di 2024
PDIP Puji Keputusan Presiden Jokowi Ambil Alih Pengelolaan Taman Mini