Membaca maksud dan tujuan Jokowi temui Prabowo di Hambalang
Membaca maksud dan tujuan Jokowi temui Prabowo di Hambalang. Jokowi dan Prabowo pernah bertarung dalam Pilpres 2014 lalu. Kini keduanya tampak akrab, saling puji satu sama lain. Bahkan Prabowo mengajak mantan Wali Kota Solo itu berkeliling rumah, sembari menunggangi kuda peliharaannya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendadak berkunjung ke kediaman Ketua umum Gerindra Prabowo Subianto, siang kemarin, Senin (31/10). Kunjungan ini tentu mendapat perhatian publik khususnya dunia perpolitikan Tanah Air.
Wajar, Jokowi dan Prabowo pernah bertarung dalam Pilpres 2014 lalu. Kini keduanya tampak akrab, saling puji satu sama lain. Bahkan Prabowo mengajak mantan Wali Kota Solo itu berkeliling rumah, sembari menunggangi kuda peliharaannya.
"Beliau baik sama saya. Kadang-kadang Gerindra keras tapi ujungnya kita punya kepentingan untuk NKRI," kata Prabowo.
Prabowo menjelaskan, Jokowi meminta pandangan darinya soal beberapa persoalan bangsa. Salah satunya, persoalan keamanan.
"Karena beliau adalah Panglima tertinggi, saya wajib menyampaikan pandangan-pandangan saya. Saya menyampaikan komentar saya," kata mantan Panglima Kostrad ini.
Pertemuan Jokowi dan Prabowo ini juga mengundang banyak spekulasi. Salah satunya tentang isu Pilgub DKI 2017 dan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok. Ahok diketahui memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi.
4 November nanti, Front Pembela Islam (FPI) dan sejumlah ormas keagamaan bakal menggelar aksi yang diklaim besar-besaran. Tujuannya satu, mendesak penegak hukum segera mengusut tuntas kasus Ahok tersebut.
Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjajaran (Unpad) Muradi meyakini salah satu yang menjadi topik pembahasan antara Prabowo dan Jokowi adalah menyangkut nasib Ahok pada 4 November nanti. Meskipun, alasan kunjungan Jokowi juga sebagai balasan karena Prabowo pernah berkunjung ke Istana Bogor beberapa waktu lalu.
Muradi menilai, Jokowi bertindak preventif dengan mengunjungi Prabowo dalam antisipasi demonstrasi pada tanggal 4 November lalu. Dia mengatakan, biar bagaimanapun, masih banyak pendukung Prabowo yang anti Jokowi, pasca Pilpres 2014 lalu.
"Katakanlah presiden dapat jaminan dari Pak Prabowo pendukungnya yang menggagas 4 November bisa dikondisikan," analisa Muradi saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (31/10) malam.
Muradi juga tak menjamin bahwa 'pengkondisian' ini membuat massa pada 4 November nanti menjadi melempem. Hal ini tergantung dampak dari pertemuan Jokowi dan Prabowo itu sendiri.
"Perlu dipertegas, Pak Jokowi masalahnya apakah kemudian diskusi bisa menghasilkan impact positif," kata dia.
Muradi menganalisa, kasus dugaan penistaan terhadap Ahok sebetulnya tak perlu didesak untuk segera diusut tuntas. Sebab, kata dia, dalam aturan jelas, kasus hukum yang terjadi selama proses Pilkada harus ditunda, diselesaikan pasca pemilihan.
Menurut dia, dalam pertemuan di Hambalang, Jokowi berusaha menjelaskan itu. Proses hukum Ahok akan dilakukan pasca pemilihan di DKI selesai dilakukan.
"4 November mengarah ke sana, mendesak (Ahok segera diusut), ini kan non petahana diuntungkan, ini politik yang tidak terlalu baik jika seperti itu, nah presiden ingin menjelaskan itu ke Prabowo. Pilgub DKI inikan mini Pilpres," terang dia.
"Saya pikir Pak Jokowi berikan pesan itu ke Prabowo," imbuhnya.
Muradi pun memprediksi, demo 4 November tidak akan terjadi apa-apa. Hanya aksi demonstrasi seperti biasa, berjalan damai dan tertib, tidak sampai anarkis seperti yang dikhawatirkan. Terlebih, Jokowi sudah temui Prabowo, yang dianggap juga berkepentingan meredam aksi massa untuk bertindak anarkis.
Bahkan dia yakin ada pihak tertentu yang marah dengan pertemuan positif Prabowo dan Jokowi tersebut. Sebab dia yakin, ada penumpang gelap yang mengatasnamakan jihad untuk bertindak anarkis pada demo nanti.
"Kalau melihat presiden mau mendatangi Pak Prabowo, aksi demo berjalan normal, kecuali belum ada pertemuan. Pasti kan ada orang yang marah, karena berarti Pak Prabowo nanti minta jangan dulu jor-joran," pungkasnya.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Bagaimana Prabowo Subianto mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi? Saat ini, Prabowo menjabat Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
Baca juga:
Presiden Jokowi temui Prabowo di Hambalang
Bertemu Prabowo bahas politik, kenapa Jokowi tidak ajak Wiranto?
Ini isi pertemuan Jokowi dan Prabowo di Hambalang
Jokowi temui Prabowo di Hambalang, ini harapan Fahri Hamzah
Ini harapan Anies Baswedan usai Prabowo ketemu Jokowi
'Topi Presiden', hadiah Prabowo buat Jokowi
Pertemuan dramatis Jokowi-Prabowo pasca Pemilu 2014