Membaca Manuver Politik Prabowo Temui SBY hingga JK
Pengamat Politik Ujang Komarudin menyebut pertemuan Prabowo dan SBY adalah sebuah keharusan.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mulai gencar menjalin komunikasi politik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Terbaru, Menteri Pertahanan itu dijadwalkan bakal bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebelumnya, Prabowo juga sudah bertemu dengan Jusuf Kalla (JK).
Pengamat Politik Ujang Komarudin menyebut pertemuan Prabowo dan SBY adalah sebuah keharusan. Ujang berpandangan, pertemuan keduanya adalah sebuah keniscayaan dan keharusan bagi Pak Prabowo ketika dia ingin jadi capres.
-
Bagaimana hubungan Budi Djiwandono dengan Prabowo Subianto? Budi adalah anak dari Joseph Sudrajad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati Djojohadikusumo. Sang ibu merupakan kakak dari Prabowo Subianto.
-
Kenapa SBY memberi lukisan kepada Prabowo? "Ini Pak Prabowo keyakinan saya atas pemipin kita mendatang, atas harapan saya, dan juga doa kita semua agar Pak Prabowo kokoh kuat seperti batu karang ini memajukan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakkan hukum dan keadilan, dan tugas-tugas lain yang diemban oleh beliau nanti. Semoga berkenan," imbuh SBY.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
"Maka (Prabowo Subianto) harus bertemu dengan siapa pun. Bertemu dengan tokoh parpol atau tokoh-tokoh bangsa. Ini konteksnya kebutuhan untuk berkomunikasi dengan para tokoh dan king maker," kata Ujang ketika dikonfirmasi, Kamis (11/5).
Menurut dia, Prabowo memang harus banyak menjalin komunikasi dengan sosok seperti SBY dan Jusuf Kalla. Sebab, apabila nanti Prabowo maju di Pilpres 2024 dan terjadi dua putaran. Hal itu akan menjadi sangat penting.
"Misalkan ada dua putaran, dan Prabowo masuk dua putaran. Itu bisa saja menjadi dukungan seandainya di putaran pertama tidak mendukung, kan bisa," kata dia.
"Jadi, pertemuan elite politik itu, termasuk Prabowo dan SBY, dan sebelumnya dengan Pak JK, itu bagian daripada ya komunikasi, lobi-lobi, silaturahmi politik, untuk menjajaki segala kemungkinan," ungkap Ujang.
Berita terkait Prabowo Subianto bisa dibaca di Liputan6.com
Sementara, engamat politik Hermawan Sulistyo menilai rencana pertemuan itu sebagai upaya Prabowo melepaskan diri dari bayang-bayang Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Iya betul (lepas dari pengaruh Jokowi). Bagian dari upaya desperate untuk tetap bisa maju sebagai capres," kata dia.
Kendati begitu, Hermawan meyakini, pertemuan dengan SBY itu tidak rasional bagi Prabowo yang sudah berkali-kali gagal dalam Pilpres. Dia merasa, pertemuan tersebut dikondisikan oleh orang-orang yang ada di lingkaran Prabowo.
"Tidak rasional setelah gagal berkali-kali. Itu karena gosokan orang-orang dekatnya saja," ujar Hermawan yang juga pengamat keamanan itu.
Hermawan menambahkan, sosok SBY dan Prabowo tidak memiliki kedekatan, bahkan semenjak masih berdinas di kemiliteran.
"Kesaksian Agum Gumelar sangat jelas. SBY adalah salah seorang jenderal anggota DKP yang menandatangani pemecatan (PTDH) Prabowo. Aneh kalau mendukung pencapresan Prabowo," tutup Hermawan.
Sebelumnya, DPP Partai Gerindra akan menemui Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal itu diungkapkan oleh Deputi Balitbang Partai Demokrat Syahrial Nasution. Namun, belum diketahui kapan pertemuan tersebut akan digelar.
"Rencananya dalam waktu dekat. Gerindra yang tahu jadwalnya," ujar Syahrial kepada wartawan, Rabu (10/5).
Syahrial mengatakan, silaturahmi politik tersebut memperlihatkan hubungan partai terjalin dengan baik. Kehadiran Gerindra ini menyusul PKB dan Golkar yang telah menemui SBY.
"Inilah 'Koalisi Besar' untuk bangsa," ujar Syahrial.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/ray)