Membandingkan Penampilan Jokowi & Prabowo Dalam Sajikan Data di Debat Capres
Dalam debat kedua capres (17/2) semalam, Jokowi menyebut dalam tiga tahun tak ada kebakaran hutan dan lahan, namun pernyataan itu diralat hari ini.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahaean menilai Joko Widodo menyampaikan data yang tidak akurat dan tidak jelas sumbernya saat debat capres kedua. Dia menyebut Jokowi mengelabui dan manipulasi publik dengan data-data yang salah.
"Menurut kita Jokowi tadi malam menyampaikan hal tidak benar dan mengelabui, serta memanipulasi kebenaran di tengah publik," ujar Ferdinand lewat pesan singkat, Senin (18/2).
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto sebelum mengikuti debat capres? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburrokhman mengatakan, sebelum mengikuti debat nanti malam, Prabowo melakukan aktivitas kecil sejak pagi. Seperti olahraga agar fit. "Persiapan Pak Prabowo pagi olahraga dan menjaga suara ya," kata Habiburrokhman kepada awak media di Jakarta, Minggu (7/1).
Politisi Partai Demokrat itu heran sebagai inkumben, Jokowi memberikan data yang tidak akurat. Menurut Ferdinand, bisa saja Jokowi sengaja untuk menarik hati pemilih.
"Pak Jokowi tidak tahu data yang sebenarnya atau disengaja disampaikan menjadi kebohongan untuk menarik empati pemilih empati masyarakat. Ini kita tidak tahu," kata dia.
Ferdinand turut membandingkan dengan jagoannya, capres 02 Prabowo Subianto. Kata dia, mantan Danjen Kopassus itu tampil dengan jujur dan mengkritik pada tempatnya.
"Sementara Pak Jokowi sibuk menyerang dengan data tidak benar dan data yang boleh kita sebut dengan kebohongan," imbuhnya.
Jokowi menyampaikan sejumlah data seperti kebakaran hutan, yang dalam cek fakta masih terjadi saat kepemimpinannya. Contoh demikian menjadi kritikan capres 01 karena sebagai petahana bisa menyampaikan data yang akurat. Analis ekonomi dan politik Kusfiardi menilai data harus disampaikan demi kepentingan publik.
"Dengan demikian, dari seluruh sesi debat, apa yang disampaikan petahana sangatlah artifisial. Bagi petahana kesemuanya itu penting dijelaskan ke publik, terutama menyangkut kepentingan mensejahterakan rakyat, memperkuat perekonomian nasional dan pembangunan yang tetap memperhatikan daya dukung dan kelestarian lingkungan hidup," ujarnya.
Direktur Eksekutif Developing Countries Studies Center (DCSC) Zaenal A Budiyono, menilai penampilan keseluruhan sudah baik dibandingkan debat pertama. Namun ada perbedaan penyampaian berupa narasi dan diksi kedua pasangan calon.
"Meski banyak yang geregetan gara-gara Prabowo terlalu santun, namun pilihan strategi ini menurut saya sudah dipikirkan masak," ujar dosen Universitas Al-Azhar Indonesia ini.
Prabowo dinilai berhasil keluar dari sosok kaku dan otoriter. Ditambah kasus masa lalu yang menghantui. Berbeda dengan 2014, pilpres kali ini Prabowo menampilkan sosok sabar, humoris dan asli. Dia mencontohkan, Susilo Bambang Yudhoyono berhasil mengambil hati publik karena politik santun pada Pilpres 2004 dan 2009.
"Kita tidak tahu apakah perubahan sikap Prabowo di 2014 dan sekarang karena ada pengaruh SBY?," kata Zaenal.
Sementara itu, Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf membela capres Joko Widodo yang dinilai menggunakan data yang salah. Wakil Direktur Saksi TKN Achmad Baidowi mengatakan, salah sebut adalah hal yang biasa.
Apalagi dalam debat kedua ditekankan tidak membawa sontekan. Karena itu penggunaan catatan diminimalisir, meski sebetulnya diperbolehkan.
"Ya karena semalam sifatnya bukan hafalan begitu," kata politisi PPP itu di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (18/2).
Politisi yang akrab disapa Awiek itu berdalih, Jokowi tetap menyampaikan sesuai konteks. Angka statistik yang keliru karena debat ini bukan tergantung hafalan.
Diketahui, dalam debat kedua capres (17/2) semalam, Jokowi menyebut dalam tiga tahun tak ada kebakaran hutan dan lahan, namun pernyataan itu diralat hari ini. Jokowi bilang kebakaran hutan menurun. Kemudian, soal ganti rugi kebakaran hutan senilai Rp 18 triliun, padahal uang tersebut belum dibayar oleh perusahaan swasta.
Baca juga:
Greenpeace Sebut Ribuan Hektare Tanah Prabowo Cerminkan Ketimpangan Penguasaan Lahan
Sandiaga Sebut Lahan Prabowo di Aceh Digunakan Eks Aktivis GAM
Jubir BPN Sebut Prabowo Cek 'Spelling' Unicorn Jokowi, Bukan Tidak Paham
Video: Protes Ferdinand Saat Debat Capres, Sampai Luhut Turun Tangan
Ketum PKPI: Jokowi Lugas dan Tegas, Prabowo Kelihatan Tak Siap