Menakar penyebab Agus Yudhoyono tumbang di putaran pertama
Menakar Agus Yudhoyono tumbang di putaran pertama. Elektabilitas Agus-Sylvi meroket di awal deklarasi cagub dan cawagub. Namun jelang pencoblosan malah terjun bebas. Hal ini dinilai karena beberapa faktor yang amat mempengaruhi.
Elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sylviana Murni sempat meroket sejak pertama kali dideklarasikan bakal diusung sebagai cagub dan cawagub pada akhir September 2016 lalu. Mereka didukung oleh poros Cikeas yang terdiri dari Demokrat, PPP, PAN dan PKB setelah komunikasi yang cukup panjang dengan kubu Gerindra dan PKS.
Sejumlah lembaga survei menempatkan Agus-Sylvi di posisi teratas mengalahkan Ahok-Djarot dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Namun sayang, elektabilitas Agus-Sylvi tak bertahan lama, dan terus merosot jelang pencoblosan Pilgub DKI 2017.
Hingga pada akhirnya, pasangan Agus-Sylvi dinyatakan tak lolos oleh semua lembaga survei yang menggelar quick count tak lama setelah penghitungan suara selesai dilakukan di TPS-TPS pada 15 Februari kemarin. Elektabilitas Agus-Sylvi bahkan tak lebih dari 20 persen, kalah jauh dari Ahok dan Djarot yang bersaing di angkat 40 persen.
Kenapa elektabilitas Agus-Sylvi bisa merosot tajam?
Peneliti SMRC Djayadi Hanan mengakui bahwa tingkat keterpilihan Agus-Sylvi sempat meroket di awal-awal pencalonan. Hingga akhirnya, jelang pencoblosan survei yang dilakukan oleh SMRC, Agus-Sylvi hanya mendapat 20an persen.
"Berbalik arah dengan pasangan nomor 2 (Ahok-Djarot) dan 3 (Anies-Sandi). Yang paling cepat (naik) itu Anies. Jadi itu suatu hal yang sudah dideteksi oleh survei-survei sejak debat pertama dari AHY turun, sementara Anies dan Ahok naik," kata Djayadi saat dihubungi merdeka.com, Rabu (15/2) malam.
Djayadi menekankan, salah satu faktor yang paling membuat Agus-Sylvi jeblok adalah penampilan di debat. Survei membuktikan, dari debat pertama, kedua dan ketiga, elektabilitas Agus-Sylvi terus turun.
Dia melihat, penampilan Agus-Sylvi di debat tidak memuaskan publik Jakarta. Sehingga, hal itu berdampak pada tingkat keterpilihan calon yang diusung poros Cikeas tersebut.
"Mungkin karena debat melihat langsung bagaimana kualitas AHY dibandingkan langsung dengan Ahok dan Anies jadi terlihat debat pertama kurang perform, kurang pengalaman, seolah seperti menghafal, menimbulkan keraguan. Penampilan mpok Sylvi yang pengalaman di birokrasi juga tidak dapat mengimbangi," kata Djayadi.
"Agus-Sylvi dianggap kalah dalam debat. Karena itu, tren suaranya menurun, pengaruhnya besar, penurunan dan peningkatan itu pengaruhnya paling besar dari debat. Paling negatif itu AHY, positif di Anies. Kan suara Anies di survei awalnya nomor 3 terus jadi nomor 2 terus melonjak dan menyalip AHY sampai survei terakhir SMRC di angka 33 persen hanya selisih 6 persen dari Ahok pada Februari," ungkap Djayadi.
Selain itu, Djayadi juga mengungkap, tak jalannya roda partai pendukung Agus-Sylvi. Bahkan, suara-suara partai pendukung dinilai berlarian ke Anies-Sandi serta Ahok-Djarot. Hal ini memperparah hasil pencoblosan bagi Agus-Sylvi.
"Dilihat dari hasil exit poll yang dilakukan SMRC hari ini (kemarin). Pendukung PDIP solid ke Ahok sekitar 80 persen 90 persen, Gerindra dan PKS juga solid dukung Anies-Sandi 90-80 persen. Nah yang agak tercerai pendukung Golkar 50 persen, ada yang Anies dan AHY. PPP juga ada yang ke Anies-Sandi, PKB 50 persen ke Anies-Sandi," tutur dia.
Kemudian bagaimana suara Agus-Sylvi di putaran kedua nanti? Djayadi mengungkap beberapa faktor kemungkinan larinya suara Agus antara ke Ahok atau Anies.
"Kalau karakteristik cenderung ke Anies, misalnya terutama soal sentieman anti Ahok, soal agama, etnis. Jadi kemungkinan kalau kami hitung dari survei terakhir, AHY 20 persen, Anies 33, Ahok 39 itu yang terakhir, sementara undecided (voters) 7,5 persen. Anies (di quick count) 40 persen naik 7 persen, kemungkinan (dapat suara) dari AHY dan Ahok naik kemungkinan dari undecided, ada dari AHY tapi sedikit," kata dia.
Djayadi kembali menekankan, kemungkinan besar dilihat dari karakteristik memang suara Agus-Sylvi akan lari ke Anies-Sandi. Bahkan dia menjamin, jika Pilgub DKI putaran kedua dilakukan rentang satu minggu, maka Anies-Sandi akan menang dari Ahok-Djarot.
Sementara soal dukungan partai, Djayadi tak yakin benar akan banyak pengaruhi dukungan di putaran kedua. Sebab, partai boleh saja dukung, tapi di akar rumput bisa terjadi lain dari keputusan partainya.
"Karena putaran kedua itu 2 bulan lagi, di situ akan banyak peristiwa yang terjadi misalnya kampanye, isu apa yang berkembang, bagaimana jalannya sidang Ahok, apakah menimbulkan positif atau negatif," tutur dia.
Baca juga:
Ini hasil perhitungan cepat sementara Pilgub DKI versi PKS
Annisa Pohan: Kita sudah berjuang maksimal, semua ada hikmahnya
Poros Cikeas siap koalisi dengan Ahok atau Anies, tapi ini syaratnya
Sandiaga Uno sebut Agus Yudhoyono elegan dan ksatria akui kekalahan
Saat seruan 'Agus Presiden' menggema di Wisma Proklamasi
Raih 10.203 suara, Anies-Sandi menang telak di Kelurahan Petamburan
Agus: Tuhan belum izinkan saya jadi pemimpin Jakarta
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Siapa yang menginisiasi kejutan ulang tahun untuk Agus Harimurti Yudhoyono? Istri AHY, Annisa Pohan, menginisiasi kejutan ulang tahun untuk suaminya.
-
Bagaimana pernikahan Annisa Pohan dan Agus Harimurti Yudhoyono? Artis berikutnya adalah Annisa Pohan, yang menikah dengan putra Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono. Mereka menikah pada tahun 2005 dan memiliki seorang anak bernama Almira Tunggadewi Yudhoyono.
-
Kapan Agus Harimurti Yudhoyono merayakan ulang tahunnya? AHY baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-45 pada tanggal 10 Agustus 2023 yang lalu.
-
Apa saja kegiatan yang dilakukan Annisa Yudhoyono di IKN? Annisa Yudhoyono menyatakan bahwa tujuan dari pelepasan burung ini adalah untuk memastikan ekosistem alam di daerah IKN tetap terjaga dengan baik.
-
Apa yang dilakukan Annisa Yudhoyono di kunjungan kerja IKN? Sejak AHY menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang, Annisa Yudhoyono selalu mendampingi suaminya dalam berbagai kegiatan resmi dan tugas-tugasnya. Beberapa waktu lalu, Annisa Yudhoyono melakukan kunjungan kerja di IKN bersama anggota OASE KIM selama 3 hari, di mana mereka terlibat dalam berbagai kegiatan. Kegiatan pertama dalam kunjungan kerja Annisa Yudhoyono di IKN adalah melepas 300 burung cucak hijau, kutilang, kerucut, jalak, serta 350 benih ikan nila merah di Embung, Ibu Kota Nusantara.