Mencari Cawapres Prabowo Setelah Golkar dan PAN Bergabung
Koalisi gemuk ini diyakini akan mempersulit konfigurasi cawapres untuk dipasangkan dengan Prabowo.
Memilih Cawapres Prabowo bisa lebih rumit usai Golkar dan PAN masuk
Mencari Cawapres Prabowo Setelah Golkar dan PAN Bergabung
Koalisi pendukung Capres Prabowo Subianto bertambah. Terakhir, Golkar dan PAN melengkapi dukungan koalisi Gerindra dan PKB. Koalisi gemuk ini diyakini akan mempersulit konfigurasi cawapres untuk dipasangkan dengan Prabowo. Golkar, PKB dan PAN punya jagoan masing-masing untuk diusung cawapres.
Pengamat Politik Hariqo Wibawa Satria menilai, tokoh di luar koalisi lebih berpotensi untuk diambil sebagai cawapres Prabowo. Hal ini penting dilakukan demi mencegah perpecahan koalisi.
"Karena ada kepentingan bangsa yang lebih besar, yaitu merawat persatuan untuk meneruskan kemajuan yang telah dilakukan oleh Jokowi," kata Hariqo, Kamis (17/8).
Koalisi Gerindra bersama 3 partai lainnya, menurut Hariqo, lebih 'adem' daripada koalisi parpol yang digawangi NasDem dan PDIP.
Mereka dinilai lebih meributkan posisi cawapres dibanding kepentingan bangsa.
Di sisi lain, Pakar Komunikasi Politik Yunarto Wijaya menilai, dukungan PAN dan Partai Golkar kepada Prabowo justru mempersulit Prabowo.
Menurutnya, koalisi gemuk ini menghambat pemilihan calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Prabowo.
"Pada konteks penentuan nama cawapres itu conflict of interest masing-masing partai bisa terjadi,"
Yunarto Wijaya
Merdeka.com
Menurut Yunarto, karena PKB yang lebih dulu mendukung Prabowo, masih memegang perjanjian yang lama dengan Gerindra, yaitu penentu cawapres. Begitu juga dengan Golkar yang masih terikat dengan Musyawarah Nasional (Munas) dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) partai. Ditambah, PAN yang menyodorkan nama Erick Thohir sebagai cawapres.
Sedangkan, Wakil Ketua Umum Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengungkapkan, peluang cawapres Prabowo dari luar parpol koalisi masih memungkinkan.
"Semua tergantung pak Prabowo dan para Ketum," kata wanita karib disapa Sara ini.
Dia pun menyerahkan keputusan final cawapres ke Prabowo dan parpol koalisi.
"Pak Prabowo pun sudah menyampaikan, beliau nggak pernah menutup kemungkinan itu gitu lho," ucap Sara.