Mengupas tim 'bayangan' Jokowi di Pilpres yang berisi mantan militer
John Mcbeth menulis tentang tim bayangan yang akan menyukseskan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.
Media berbahasa Inggris berbasis di Hong Kong, Asia Time mengulas tentang Joko Widodo dalam Pilpres 2019 sebagai calon petahana. Artikel itu ditulis oleh John Mcbeth berjudul "Military minds aim to keep Widodo in power", terbit pada Selasa (4/9).
Dalam artikel itu, John mengupas tentang peran tim-tim bayangan yang akan mensukseskan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019. Tim ini sebenarnya pernah dibentuk pada Pilpres 2014 untuk memenangkan pasangan Jokowi-JK.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang di lakukan Prabowo saat mendampingi Jokowi dalam rapat? Ini setiap rapat ada rapat internal rapat-rapat terbatas, Pak Prabowo selalu mendampingi pak Presiden," kata Budi, saat diwawancarai kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/3).
Menjelang Pilpres 2019, tim-tim itu kembali dihidupkan. Tim dikomandoi oleh Luhut Binsar Panjaitan yang saat ini menjabat sebagai Menko Kemaritiman dalam kabinet Kerja. Luhut dalam artikel yang ditulis oleh John dianggap sebagai penasihat politik Jokowi.
Seperti apa tim-tim ini, berikut ulasan John Mcbeth:
Ada Tim Bravo 5
Luhut kembali membentuk Bravo Lima, sebuah kelompok yang terdiri dari 21 pensiunan jenderal dan 40 relawan sipil. Mereka biasanya bekerja di sebuah rumah di pinggiran kota Menteng, Jakarta.
Beberapa pensiunan jenderal yang ikut dalam Tim Bravo Lima namanya sangat masyhur. Ada sosok Fachrul Razi. Siapa yang tak kenal dengan purnawirawan jenderal bintang empat ini. Ia adalah tokoh militer yang sudah berusia 71 tahun. Jabatan terakhirnya sebagai wakil panglima TNI pada tahun 2000.
Selain Fachrul Razi, ada nama Wiranto. Purnawirawan jenderal yang sudah malang melintang di politik. Wiranto dalam kabinet kerja Jokowi sebagai Menko Polhukam.
Ada nama Suaidi Marasabessy dan Saurip Kadi
Tim Bravo 5 juga diisi oleh Suaidi Marasabessy. Pensiunan militer yang kini terjun ke dunia politik. Pangkat terakhir Suaidi adalah Letjen.
Suaidi dulu dikenal sebagai politikus Partai Demokrat. Tapi sekarang namanya jarang muncul di publik. Selain itu, nama Saurip Kadi juga disebut masuk dalam tim. Saurip adalah pensiunan jenderal TNI AD.
Tim Charlie
Tim kedua yang dibentuk Luhut dinamakan Tim Charlie. Tim dikepalai oleh Andi Widjajanto, mantan sekretaris kabinet dalam Kabinet Kerja.
Andi mendapat tugas khusus mencari dukungan di beberapa provinsi. Wilayah yang menjadi target Andi adalah Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, Gorontalo dan Nusa Tenggara Barat. Lima provinsi ini tempat di mana Jokowi kalah suara dengan Prabowo Subianto pada tahun 2014.