Menjodohkan Ridwan Kamil dan Bima Arya di Pilgub Jabar
Menjodohkan Ridwan Kamil dan Bima Arya di Pilgub Jabar. Ridwan Kamil tampak hadir dalam acara pembukaan yang digelar di Hotel Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung. Bahkan, Ridwan dan Bima Arya duduk berdekatan sambil berbincang santai di kursi barisan depan peserta Rakernas PAN.
Partai Amanat Nasional (PAN) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III di Bandung, mulai Senin (21/8) kemarin. Acara ini sekaligus sebagai ajang penjodohan antara kandidat bakal calon gubernur Jabar Ridwan Kamil dengan kader PAN yang juga Wali Kota Bogor, Bima Arya.
Ridwan Kamil tampak hadir dalam acara pembukaan yang digelar di Hotel Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung. Bahkan, Ridwan dan Bima Arya duduk berdekatan sambil berbincang santai di kursi barisan depan peserta Rakernas PAN.
Ridwan atau akrab disapa Kang Emil, bahkan tak canggung mengungkapkan ketertarikannya dengan sosok Bima Arya. Emil memang sejak dari dulu ingin berduet di Pilgub Jabar dengan seseorang yang berpengalaman memimpin daerah dan masih berusia muda seperti dirinya.
"Karena sama-sama eksekutif, muda, sering ketemu, nyambung. Kalau bisa berpasangan, Saya kira akan luar biasa," kata Emil di lokasi.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Apa harapan Ridwan Kamil terkait hasil Pilpres? Saya sebagai ketua TKD Jabar kalau ternyata bisa bagus suara 02 satu putaran, kalau tidak tentu masih ada proses sampai Juni
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
ridwan kamil ©2017 Merdeka.com/dian rosadi
Emil duduk bersama Bima Arya di sofa berwarna gelap. Emil mengenakan peci dengan safari hitam, sementara Bima Arya dengan jaket biru berlogo PAN, lengkap dengan pecinya.
"Karena temanya PAN, kalau disuruh milih kader PAN, Kang Bima Arya kecengan sayalah kira-kira begitu," ujar Emil.
Namun demikian, kata Emil, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada parpol koalisi yang akan mengusungnya nanti terkait keputusan siapa calon pendampingnya di Pilgub Jabar.
Duet pasangan Ridwan Kamil dan Bima Arya juga disuarakan oleh Sekjen PAN Eddy Soeparno. Dia mengakui, paling realistis PAN bergabung dengan NasDem untuk mendukung Ridwan Kamil. Sehingga ada tiga poros yang akan terbentuk.
Poros pertama sudah ada Golkar dan PDIP yang mengusung Dedi Mulyadi. Sementara poros kedua yakni koalisi Gerindra-PKS yang kabarnya akan mengusung Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu.
"Yah kan sekarang kita sudah lebih mengetahui bahwa ada aliansi Golkar dan PDIP yah dan itu kelihatannya sudah matang, sudah disosialisasikan, sampai dengan kabupaten kota. Kita juga sudah melihat konfirmasi dari adanya kerjasama yang solid antara Gerindra dan PKS yang mengajukan Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu," jelas Eddy.
sekjen PAN Eddy Soeparno ©2017 Merdeka.com/eddysoeparno.com
Akan tetapi, penjodohan Emil dan Bima bukan perkara mudah. Dari syarat kursi untuk mengusung calon, NasDem yang sudah deklarasi dukung Emil hanya punya lima kursi, PAN cuma empat kursi. Butuh 11 lagi untuk bisa melewati batas pengusungan calon yakni 20 kursi DPRD Jabar.
Partai tersisa tinggal PKB, Hanura, PPP dan Demokrat. Ketiga partai ini punya kursi lebih besar dari PAN, tentu tak mau begitu saja kehilangan jatah calon wakil gubernur Jabar.
PKB sendiri sudah memunculkan nama Maman Imanulhaq dan Cucun Ahmad Syamsurijal. Sementara Hanura mewacanakan nama Aceng Fikri sebagai cawagub. Begitu juga PPP, punya jagoan sendiri untuk diusung yakni Uu Ruzhanul alias Ulum. Sementara Demokrat, punya nama besar seperti Dede Yusuf dan Herman Khaeron.
Sementara itu, Bima Arya menyatakan, siap untuk mendampingi Ridwan Kamil dalam Pilgub Jabar 2018 mendatang. Sebagai kader partai, Bima mengaku harus siap menjalankan apa yang diamanatkan oleh partai.
"Sebagai kader partai, Saya harus siap untuk semua skenario. Walaupun hati Saya, cinta Saya untuk Bogor. Sebetulnya masih banyak pekerjaan di Bogor yang belum tuntas dan ingin Saya tuntaskan. Tapi sebagai kader partai, hati Saya harus siap," ujar Bima di lokasi yang sama.
Bima menilai, sosok Ridwan Kamil merupakan representasi dari generasi politik saat ini yang punya dua hal yakni kompetensi dan karakter. Menurutnya, sebagai kepala daerah Kang Emil telah memberikan banyak inspirasi kepada kepala daerah lainnya untuk berbagai macam hal.
"Kalau masalah chemistry enggak usah diragukan lagi. Sejak kami belum dilantik pun, kami sudah komunikasi. Jadi saya mau istikharah dulu, karena ini pilihan politik yang tidak mudah," katanya.
Bima mengungkapkan, wacana pengusungan dirinya masih dibicarakan di tingkat pimpinan partai. Dia pun mengaku telah banyak berdiskusi dengan Kang Emil terkait konstelasi politik di Jawa Barat.
"Tadi malam saya ngobrol panjang dengan Kang Emil. Kami membahas konstelasi politik di Jabar, kemungkinan format koalisi, dan isu-isu di Jabar," ucapnya.
Baca juga:
Gabung Gerindra, cara Deddy Mizwar amankan kursi bakal cagub Jabar
Seleksi bakal calon gubernur, Sekda Jabar tunggu keputusan PDIP
Din Syamsuddin doakan Deddy Mizwar jadi gubernur Jawa Barat
Tugas penerus Gubernur Aher di Jawa Barat akan lebih berat
Golkar dinilai makin kuat berkoalisi jika munculkan tokoh potensial
Buka poros ketiga, PAN usulkan pasangan Ridwan Kamil dan Bima Arya