Minta saran soal cawapres Jokowi, Airlangga temui Habibie
Karena hal itu, Menteri Perindustrian itu mengaku tetap memberikan keputusan sepenuhnya mengenai cawapres kepada Jokowi.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan mendapatkan arahan dari Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar BJ Habibie mengenai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Joko Widodo atau Jokowi. Apalagi beberapa pendukung menginginkan keduanya dipasangkan di Pilpres 2019.
"Tadi arahan Pak Habibie, konteks wapres itu adalah pilihan presiden," kata Airlangga di Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (3/8).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Mengapa Budi Arie menilai Jokowi pantas menjadi Wantimpres? Menurutnya, Jokowi masih sangat terlalu muda untuk pensiun mengingat usianya yang baru menginjak 63 tahun."Ya layak dong, kan beliau masih terlalu muda untuk pensiun. Masih muda, umur 63," kata Budi Arie, kepada wartawan di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9).
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
Karena hal itu, Menteri Perindustrian itu mengaku tetap memberikan keputusan sepenuhnya mengenai cawapres kepada Jokowi.
"Sehingga tentunya aspirasi yang ada, tentunya Golkar terimakasih. Sepenuhnya Golkar menyerahkan pada presiden," jelasnya.
Sebelumnya, aktivis pro Jokowi yang dikenal dengan Projo Karya mendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2019.
Ketua Projo Karya, Budianto Tarigan memberikan tiga alasan kenapa Projo Karya memilih Airlangga sebagai wakil Jokowi. Pertama, Airlangga bisa membantu Jokowi dalam menjalankan visi besar Jokowi membangun kesejahteraan rakyat dan menjadikan Indonesia sebagai negara besar yang disegani dalam pergaulan antar-bangsa.
"Kedua, Bapak Jokowi membutuhkan wakil yang masih muda, energik, dan mampu menjembatani komunikasi antara pemerintah dengan dunia usaha, agar setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah bisa dipahami dan diterima oleh kalangan usahawan," ucapnya di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (2/8).
Ketiga, Airlangga merupakan seorang politikus yang dianggap dekat dengan ulama dan didukung oleh kekuatan pemilih besar. Golkar dengan kekuatan pengorganisasian yang mampu menjangkau suara pemilih hingga ke desa-desa, akan menjadi instrumen yang efektif dalam pemenangan Pilpres 2019.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
PDIP sebut Jokowi lebih mudah tunjuk cawapres jika JK tak terganjal UU Pemilu
Bantah Gerindra, Golkar sebut tidak ada rumusnya tak percaya diri bagi Jokowi
Pemaparan hasil survei 'Menyongsong Babak Akhir Pasangan Capres-Cawapres'
Survei Alvara: Cak Imin cawapres Jokowi dengan elektabilitas tertinggi
Cak Imin akan ketemu kiai NU, PDIP yakin koalisi Jokowi solid