Modal beken tak cukup buat Dhani kalahkan Ahok di Jakarta
Popularitas Ahmad Dhani belum bisa mengalahkan Ahok.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tampaknya serius menggaet artis sekaligus musisi Ahmad Dhani menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta di Pilgub DKI 2017. Sikap ngotot PKB ingin memasukkan nama Ahmad Dhani dalam bursa Cagub DKI terlihat saat Ketua DPW PKB Jakarta, Hasbiallah Ilyas mendatangi rumahnya di Pondok Indah, Jakarta, Rabu (10/2) malam.
Dalam pertemuan, Hasbiallah secara terang-terangan menyebut jika PKB bakal meminang sosok pendiri Republik Cinta Management itu sebagai salah satu kandidat Gubernur DKI. Alasannya, Ahmad Dhani adalah kader PKB sekaligus pembina Ansor wilayah Jakarta.
Pengamat Politik, Alvan Alvian menilai langkah PKB menggaet Ahmad Dhani sebagai calon DKI merupakan hal yang keliru. Menurutnya, popularitas dari sosok mantan suami Maia Estianty itu belum bisa mengalahkan Ahok.
"Mengalahkan Ahok itu masih diperlukan kalkulasi politik yang mendalam, artinya belum pernah dites popularitas Dhani di jakarta," kata Alvian saat berbincang dengan merdeka.com, Jakarta, Rabu (10/2).
Dianggap Alvian, keputusan partai besutan Muhaimin Iskandar itu hanya untuk menaikkan popularitas partai. Apa lagi, kata dia, sejauh ini popularitas tokoh-tokoh PKB kurang mendongkrak nama partai.
"Saya melihat (pencalonan Ahmad Dhani) bahwa PKB ingin mendongkrak popularitas PKB, mereka ingin memiliki tokoh yang punya popularitas," ujar dia.
Alvian mengatakan seharusnya sebelum memilih Ahmad Dhani, PKB harus mempersiapkan segala sesuatunya secara matang. Mengingat persaingan di Pilgub DKI nanti cukup sengit. PKB harus punya calon yang kuat dari calon-calon lainnya.
"Persiapannya kan harus matang, memang harus kuat," jelas Alvian.
Bukan tanpa sebab, Alvian menyebut jika kepopularitasan Ahmad Dhani belum bisa mengalahkan sosok Ahok di Pilgub DKI. Dia beralasan, hampir seluruh masyarakat, khususnya di Jakarta mengenal Ahmad Dhani sebagai sosok musisi atau artis bukan politikus.
Oleh sebab itu, PKB sebaiknya memikirkan kembali keputusan tersebut. Namun, jika tujuan pencalonan Ahmad Dhani itu untuk menaikkan popularitas partai, Alvian tidak mau mempersoalkannya. Dia justru menilai langkah tersebut sangat tepat untuk mendongkrak kembali nama partai.
"Selama ini kan Dhani dikenal sebagai penyanyi bukan orang politik, masyarakat masih berpikir Dhani bisa memimpin apa enggak. Tapi paling tidak kalau calonnya kalah, popularitas partai kan bisa naik," pungkas Alvian.
Baca juga:
Ahok tak mau bikin TemanAhok kecewa meski PDIP beri dukungan
Dhani maju Pilgub DKI: Mulan dukung-dukung aja, asal gak kawin lagi
Beragam cara jegal Ahok pimpin Jakarta lagi
PKB lirik Ahmad Dhani maju di Pilgub DKI karena pecinta Gus Dur
Saling tuding Ahok-Yusril demi raih kursi DKI 1
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.