Momen-momen Ahok bertemu Megawati
Meski hubungan dengan PDIP sempat memanas, Ahok punya kedekatan khusus dengan Megawati.
Langkah petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tergesa-gesa ketika memasuki Gedung Arsip Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (23/3/2016) malam. Kala itu, Ahok hadir dalam acara peluncuran buku mantan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri Megawati dalam Catatan Wartawan: Menangis & Tertawa Bersama Rakyat.
Ahok tiba di lokasi tatkala video tentang Megawati Presiden Kelima sudah beberapa menit diputar. Ahok diteriaki oleh peserta dan simpatisan PDIP ketika budayawan Butet Kertaradjasa berseloroh menyambutnya. "Kalau di sana ada yang sibuk independen, Ahok datang ke sini untuk menjumpai ibunya (Megawati)," kata Butet.
Kehadiran Ahok malam itu seperti di luar dugaan Megawati. Mega, panggilan kecil putri Presiden Soekarno ini mengaku heran karena Ahok datang ke acara yang juga dihadiri para elite PDIP dan menteri ini. "Pak Ahok itu datang. Saya heran juga dia datang," kata Megawati sambil tersenyum dari atas panggung.
Begitulah awal cerita kerenggangan hubungan Ahok dan Megawati termasuk anak buahnya. Sederhana, Mega mulai kurang 'sreg' dengan Ahok ketika memilih maju secara independen di Pilkada DKI 2017. Ahok menolak untuk bersabar menunggu proses penjaringan di PDIP dan lebih memilih ikut jalur independen karena didukung oleh relawan 'Teman Ahok'.
Ketika mantap di jalur independen dan didukung oleh tiga parpol (Golkar, Hanura dan NasDem) Ahok terlihat makin renggang dengan PDI P. Berkali-kali elite dan kader PDIP mengkritik Ahok, entah karena sikap politiknya, gaya bicaranya hingga melakukan deparpolisasi. Namun, sikap Megawati rupanya lain. Megawati tidak pernah secara terang-terangan mengatakan ketidaksukaannya terhadap Ahok. Keduanya bahkan kerap bertemu dalam beberapa kesempatan.
Setelah menghadiri acara peluncuran buku di Gedung Arsip Nasional, pertemuan keduanya terjadi ketika menghadiri acara penutupan Rapat Pimpinan Musyawarah Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Istora Senayan pada Jumat 28 Juli 2017. Ahok dan Mega menumpang satu mobil dengan Presiden Jokowi ke acara tersebut. Ahok mengungkapkan, awalnya dia ingin ke kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Tapi ternyata Presiden Jokowi memanggilnya untuk hadir ke Istana Negara.
"Ya kebetulan saya kemarin diajak Pak Jokowi ke istana ngobrol-ngobrol. Sampai Istana, ditanya mau ke mana? Mau ke Golkar. Saya bilang, tadinya saya mau ke Bu Mega sebelum bapak panggil saya," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/7).
Setelah itu, Jokowi dan Ahok memutuskan untuk menjemput Megawati. Tapi sesampainya di Mega, ternyata mereka juga bersiap untuk menghadiri penutupan rapat nasional partai berlambang pohon beringin. Akhirnya, Megawati, Jokowi, Ahok, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Menko PMK Puan Maharani pergi bersama menggunakan mobil Istana.
"Saya bilang ya udahlah Pak (Jokowi) satu mobil aja. Sekalian aja," tutur mantan Bupati Belitung Timur ini.
Ahok mengklaim tidak ada pembicara serius dalam kondisi satu mobil tersebut. Mereka hanya ngobrol tentang hal yang lucu-lucu.
Kerap bertemu, sinyal akan tetap didukung PDIP lah yang dibicarakan publik. Ahok, setelah deklarasi maju melalui bendera partai tetap menunggu keputusan PDIP. Di tengah itu, isu bakal diduetkan kembali dengan Djarot kian santer terdengar.
Pada Selasa pagi, 16 Agustus 2016, Megawati dan Ahok sama-sama menghadiri pembacaan Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi dan pembacaan Nota Keuangan di depan Sidang Umum Paripurna DPR dan MPR. Ahok mengaku hanya berbincang biasa dengan Mega. Mega bertanya mengapa Ahok datang sendiri dan tak ditemani sang istri, Veronica Tan.
"Cuma tanya, 'kok sendiri, ibu mana?' Ibu enggak ikut," kata Ahok kata Ahok seusai menghadiri apel kehormatan dan renungan suci di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (17/8).
"Cuma ngobrol itu doang, enggak ada ngobrol yang lain," imbuhnya.
Sempat berbincang sesaat, Ahok mengaku tidak ada pembicaraan di antara keduanya terkait pencalonan. "Enggak ada ngomong soal pencalonan (gubernur)," jelas Ahok.
Belakangan Ahok secara terang-terangan menemui Megawati di Kantor DPP PDIP, Menteng. Pertemuan itu kian mempertegas dugaan Ahok dicalonkan lagi dengan Djarot. Kepada wartawan, mantan politisi Gerindra ini mengaku sudah mendapat restu dari sang ketua umum itu. "Bu Mega, intinya ya beliau tetap, saya dengan Djarot, beliau setuju," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (17/8).
Ahok bertemu Megawati di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 16.00 WIB. Di dalam kantor itu ada juga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, bahkan Djarot sendiri yang juga Ketua DPP PDIP.
"Tadi Bu Mega mau bareng ke sana (Istana) dia bilang aku enggak pakai kebaya. Kalau sama Bu Mega dari dulu baik saja," kata Ahok.
Ahok bermaksud menjemput Megawati untuk menghadiri rangkaian acara peringatan Kemerdekaan RI di Istana Negara tiga hari lalu. Lebih lanjut soal dukungan PDIP untuknya, Ahok menyatakan dirinya tak perlu mendaftar ke PDIP.
"Bu Mega (bilang) aku tidak perlu fit and proper test, dan tidak perlu mendaftar. Karena aku sudah pernah terdaftar di tahun 2012. Itu Bu Mega ngomong," kata Ahok.
Meski dekat dengan Mega, namun tak semua internal PDIP mendukung Ahok untuk dicalonkan kembali. Sebuah video nyanyian 'Ahok pasti tumbang' muncul ke publik. Video berdurasi 31 detik itu diambil saat rapat konsolidasi DPP PDIP terkait pengusungan cagub dan cawagub di Pilkada DKI Jakarta 2017.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
Baca juga:
Ahok senang kalau ada bakal cagub temui pejabat DKI
Ahok sebut cuma minta Djarot, bukan dukungan PDIP
Dulu menyanjung, kini Ahok tak butuh Heru lagi buat cawagub
FX Rudy minta Ahok tahu diri, jangan mentang-mentang sudah populer
Cerita Ahok merayu Mega demi berduet dengan Djarot di Pilgub DKI