Momen-Momen Prabowo Gebrak Meja saat Pidato Bakar Semangat Usai Resmi Jadi Presiden
Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti sejumlah masalah. Mulai dari kemiskinan, korupsi, kolusi, swasembada energi, hingga swasembada pangan.
Prabowo Subianto menyampaikan pidato berapi-api usai dilantik menjadi Presiden RI periode 2024-2029. Bahkan, berkali-kali Prabowo menggebrak meja podium.
Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti sejumlah masalah. Mulai dari kemiskinan, korupsi, kolusi, swasembada energi, hingga swasembada pangan.
- Terungkap, Puan Blak-blakan Pramono Diutus Megawati Temui Prabowo
- Prabowo Beri Pembekalan ke Menteri dan Wamen, Gibran dan Sejumlah Tokoh tiba di Hambalang
- Prabowo ke Pihak yang Tidak Memilihnya: Kami Presiden-Wapres, Akan Bekerja untuk Seluruh Rakyat
- Momen Istimewa Jenderal Prabowo Sungkem ke Perempuan Berusia 105 Tahun yang Sangat Dihormati
Prabowo mulai menggebrak meja podium saat meminta semua pihak tidak takut menghadapi masalah yang dihadapi Indonesia saat ini. Masalah itu di antaranya kemiskinan.
"Terlalu banyak anak-anak yang berangkat sekolah tidak makan pagi, terlalu banyak anak-anak kita yang tidak punya pakaian untuk berangkat sekolah," tegas Prabowo di Gedung Parlemen, Senayan, Minggu (20/10).
Saat mengajak semua pihak bergandengan tangan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi Indonesia saat ini, Prabowo kembali menggebrak meja podium.
Prabowo mengaku sudah memiliki sejumlah solusi menghadap masalah Indonesia. Salah satunya swasembada pangan. Prabowo menegaskan, Indonesia tidak bisa bergantung pada pangan negara lain.
"Kita tidak boleh tergantung sumber makanan dari luar, dalam krisis dalam keadaan genting tidak ada yang akan mengizinkan barang-barang mereka untuk kita beli," ucap Prabowo dengan suara lantang.
Sebelum menutup pidato, Prabowo menggebrak meja podium lagi. Saat itu, dia meminta semua pihak mengapresiasi jasa-jasa pemimpin terdahulu. Termasuk Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Prabowo mengenang jasa Jokowi saat menangani pandemi Covid-19. Saat itu, Jokowi sempat ditekan dunia internasional untuk melakukan lockdown atau pembatasan besar-besaran untuk mencegah penularan Covid-19. Namun, Jokowi menolak.
"Beliau berpkir kalau kita lockdown bagaimana wong cilik, warteg, ojol, rakyat yang makannya dari upah harian. Jangan kita lupa prestasi pemimpin-pemimpin kita. Terima kasih, Anda berjasa dan akan dikenang sebagai putra Indonesia yang termasuk terbaik," ucap Prabowo.