Mubarok tegaskan Demokrat oposisi jika Jokowi menang
"Ya kita belajar kalau oposisi harus konstruktif, itu lebih bagus daripada pragmatisme dan oportunisme," kata Mubarok.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok mengatakan kemungkinan partainya menjadi oposisi jika Jokowi-JK menang. Demokrat akan mengikuti jejak PDIP yang telah menjadi oposisi selama 10 tahun lalu.
"Ya oposisi yang konstruktif," ujar Mubarok di Kartika Chandra, Jakarta, Sabtu (19/7).
Oposisi konstruktif, kata Mubarok, dibangun dengan katakan benar jika benar, katakan salah jika salah. Mubarok menilai oposisi konstruktif ini lebih baik dari oposisi yang oportunis atau pragmatis.
"Ya kita belajar kalau oposisi harus konstruktif, itu lebih bagus daripada pragmatisme dan oportunisme," ungkapnya.
Namun, oposisi yang dijalankan PDIP dulu kritiknya hanya pada Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, Megawati tidak bersikap seperti negarawan.
"Hanya kritiknya pada Bu Mega saja, tidak bersikap negarawan," tegasnya.
Mubarok menegaskan prinsipnya Demokrat akan mendukung siapapun yang menang dalam Pilpres nanti. Jika ada ketidaksesuaian dalam kebijakan pemerintahan yang baru, akan mengkritiknya dari luar pemerintahan.
"Mengkritisi harus, tapi bukan menjegal, harus dong. Kalau pemerintah enggak dikritisi gimana," pungkasnya.
Baca juga:
Max sebut Demokrat tunggu keputusan SBY soal gabung ke Jokowi-JK
4 Politisi Demokrat ini menolak disebut mau gabung Jokowi
4 Keyakinan kubu Jokowi, Demokrat bakal gabung
Amir Syamsuddin harap koalisi Prabowo komit, terima hasil KPU
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.