Muncul Agus-Sylvi, Pilgub DKI diyakini bakal dua putaran
Muncul Agus-Sylvi, Pilgub DKI diyakini bakal dua putaran. Vishnu menuturkan, yang menarik pada proses jelang Pilgub DKI ini pasangan petahana yang diusung 4 partai besar itu memiliki rating tinggi tetapi elektabilitasnya tak tembus 50 persen.
Pakar Politik Universitas Indonesia Vishnu Juwono memastikan Pilgub DKI Jakarta akan berlangsung dalam dua putaran. Hal ini karena kehadiran pasangan bakal cagub dan cawagub DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang diusung oleh Poros Cikeas.
"Panasnya Pilgub DKI kali ini akan terasa karena pertama dengan adanya Pak Agus bisa dipastikan pilkada dua putaran," ujar Vishnu dalam diskusi bertajuk Pemimpin Jitu Di mana Engkau, Seteru Panas Pilkada DKI, Siapa Kuat?' di kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (29/9).
Vishnu menuturkan, yang menarik pada proses jelang Pilgub DKI ini pasangan petahana yang diusung 4 partai besar itu memiliki rating tinggi dan masyarakat Jakarta menyukai kinerjanya selama 2 tahun terakhir. Namun dari beberapa survei menunjukkan ternyata elektabilitasnya tak sampai 50 persen.
"Jadi ini yang jadi masalah. Ini kenapa? Dugaan saya, ini gaya komunikasi beliau. Menghadapi elite cocok, tapi ditujukan masyarakat miskin terutama penggusuran ini jadi kontraproduktif. Ini kenapa elektabilitas Ahok jadi agak stagnan. Saya tidak heran kenapa akhirnya Ahok melobi PDIP," papar Vishnu.
Meski demikian dia mengaku akhir-akhir ini Ahok tampak tak terlalu banyak bicara seperti biasanya. Dia mengira hal ini akibat dari pengusungan Ahok oleh PDIP.
"Saya rasa ini sudah dilakukan sejak dicalonkan PDIP. Pada akhirnya ada tekanan dari partai pendukung untuk memperbaiki pola komunikasi. Karena takut peristiwa Fauzi Bowo terulang, akhirnya Jokowi-Ahok yang tidak diperhitungkan, didukung dua partai menang. Ini yang diharapkan partai pendukung supaya blunder-blunder dihindari," jelasnya.
Sementara itu terkait pasangan Agus-Sylvi yang terbilang baru dalam dunia politik bisa dibuktikan saat debat calon yang diadakan oleh KPU DKI Jakarta nanti.
"Kuncinya nanti pada saat debat. Satu sisi ini kesempatan Anies-Sandi dan Agus-Sylvi menunjukkan mereka kredibel. Kita ketahui Ahok-Djarot punya jam terbang panjang, teknis pembangunan mereka jauh, sistem transportasi, pembangunan. Kalau tidak bisa menunjukkan, undecide voter bisa ragu. Tapi Kalau bisa menunjukkan undecide voter bisa memutuskan ambil risiko memilih calon non petahana," tutupnya.