Mungkinkah karakter diam Limbad bisa antar jadi bupati Tegal?
Dalam kontestasi pemilihan kepala daerah seorang calon tentunya tak bisa berdiam diri apalagi bisu seribu bahasa.
Dunia politik rupanya tengah dilirik pesulap Limbad. Pesulap yang identik dengan gaya mistis itu berencana maju menjadi calon Bupati di Pemilihan Bupati Tegal.
Limbad mengklaim telah diminta oleh salah satu parpol dan seluruh masyarakat Tegal untuk mencalonkan diri sebagai orang nomor satu di kabupaten itu. Sebagai putra daerah, Limbad mengaku ingin membangun tanah kelahirannya itu.
"Ini persiapan tim semua, partai yang dukung, Hanura, mau nggak mau saya siapin yang mantap untuk ini," kata Limbad di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (26/2).
Kehadiran selebritis di dunia politik bukanlah sebuah hal yang baru. Sejak Reformasi digulirkan pada 1998, partisipasi artis yang terjun di dunia politik seakan tak terbendung.
Tak hanya bergabung dengan partai politik, sejumlah artis juga maju sebagai calon anggota legislatif dan sebagai calon kepala daerah di sejumlah lokasi pemilihan. Sebut saja Rano Karno yang mencalonkan sebagai Cawagub Banten beberapa waktu lalu, Dede Yusuf yang mencalonkan sebagai Cagub Jawa Barat, Eko Patrio dan Vena Melinda yang maju di Pemilu Legislatif 2009 dan sederet nama artis lainnya.
Popularitas yang dimiliki para pekerja seni itu menjadi salah satu modal kuat bagi mereka untuk meraih simpati dan dukungan rakyat.
Di mata masyarakat, sosok Limbad dikenal sebagai seorang selebritis yang tak banyak bicara. Dalam tiap pertunjukannya, pesulap kelahiran Tegal, 6 Juli 1972 itu bahkan membuat kesan tak bisa bicara.
Karenanya tak jarang masyarakat banyak yang mengira pesulap yang kerap menggunakan pakaian serba hitam dan membawa burung hantu itu tak bisa bicara. Karakter diam yang melekat pada diri Limbad seakan menjadi ikon pesulap yang konsisten dengan aliran faqir magic, sebuah aliran yang selalu menampilkan adegan-adegan yang terkesan berbahaya dan memancing ketegangan.
Namun, akankah karakter diam Limbad terus dipertahankan saat dia resmi mencalonkan diri sebagai bupati Tegal? Dalam sebuah kontestasi pemilihan kepala daerah seorang calon tentunya tak bisa berdiam diri apalagi bisu seribu bahasa.
Sebab, selain harus berkampanye menyapa para pendukungnya, seorang calon kepala daerah juga harus bisa berdebat dalam ajang debat antar-calon yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.
Lantas akankah karakter diam Limbad dapat membawanya menuju kursi orang nomor satu di Tegal? Tentu rakyat yang bisa menjawabnya.