NasDem minta Trump minta maaf Panglima TNI sempat ditolak ke AS
NasDem minta Trump minta maaf Panglima TNI sempat ditolak ke AS. Dia juga mendesak pemerintah AS untuk menjaga relasi diplomatik kedua negara yang selama ini berjalan baik dengan tidak melakukan tindakan ceroboh.
Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate menuntut penjelasan pemerintah Amerika Serikat atas sempat dilarangnya Panglima TNI Jenderal Gatot yang akan berkunjung ke negeri Paman Sam itu. Padahal Gatot ke sana atas undangan Panglima Angkatan Bersenjata AS.
"Partai Nasdem mendesak Menlu RI untuk segera melakukan klarifikasi dengan Gedung Putih demi menjaga marwah TNI khususnya harga diri Bangsa Indonesia," kata Jhonny dalam siaran pers yang diterima, Senin (23/10).
Jhonny pun mendesak Presiden Donald Trump untuk meminta maaf kepada bangsa Indonesia atas kejadian tersebut. Selain itu, dia juga mendesak pemerintah AS untuk menjaga relasi diplomatik kedua negara yang selama ini berjalan baik dengan tidak melakukan tindakan ceroboh.
"Partai Nasdem mendukung Panglima TNI untuk tetap fokus melaksanakan tugas hankam negara," kata dia.
Sebelumnya, Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph Donovan meminta maaf pada Menlu RI Retno Marsudi atas insiden Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ditolak saat hendak terbang ke Amerika Serikat.
"Pihak Kedutaan AS telah berkoordinasi dengan staf Panglima TNI tentang masalah ini. Kedubes AS siap memfasilitasi perjalanan Jenderal Gatot Nurmantyo) ke Amerika Serikat," sebut pernyataan Kedubes AS, Minggu (22/10).
Pihak Kedubes AS berharap kasus ini tak mengganggu hubungan antara Indonesia dan AS. "Kami tetap berkomitmen pada Kemitraan Strategis dengan Indonesia," tulis Laman resmi Kedubes AS di Jakarta.
Namun Kedubes AS di Jakarta tak menjelaskan sama sekali kenapa Jenderal Gatot yang telah memegang undangan resmi dari Pangab Amerika Serikat Jenderal Joseph F. Durford, Jr, bisa ditolak masuk AS.
Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto mengatakan terkait peristiwa ini, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo telah lapor kepada Presiden RI melalui Ajudan, Menteri Luar Negeri dan Menkopolhukam serta berkirim surat kepada Jenderal Joseph. F. Durfort Jr., dan saat ini masih menunggu penjelasan atas insiden ini.