Negara Ini Kerahkan 660 Tentara dan Garda Nasional untuk Lindungi Petani Jeruk Nipis dari Kartel Narkoba
Para petani mengaku diperas oleh kartel narkob sehingga gudang pengemasan terpaksa tutup sementara.
Meksiko mengerahkan 660 tentara dan perwira Garda Nasional yang telah dimiliterisasi ke Negara Bagian Michoacan bulan ini untuk melindungi para petani jeruk nipis. Mereka mengeluh tentang adanya pemerasan yang dilakukan oleh kartel narkoba.
Kementerian Pertahanan Meksiko mengungkapkan bahwa sejak Presiden Claudia Sheinbaum menjabat pada 1 Oktober, sebanyak 300 tentara dan 360 perwira Garda Nasional telah dikirim ke berbagai kotamadya penghasil jeruk nipis.
Menurut laporan kantor berita AP, pada bulan Agustus, lebih dari setengah gudang pengemasan jeruk nipis di Michoacan terpaksa tutup sementara. Hal ini disebabkan para petani dan distributor yang mengaku mendapatkan tuntutan dari kartel Los Viagras dan kelompok lainnya yang ingin memangkas pendapatan mereka. Kementerian tersebut juga menyatakan bahwa pasukan yang dikerahkan mengunjungi tempat pengemasan, mengawal truk pengangkut buah, dan memberikan keamanan di pasar grosir di daerah produksi utama seperti Apatzingan, Aguililla, dan Buenavista.
Dalam waktu seminggu, pasukan yang ditugaskan di Michoacan berhasil menyita 10 senjata dan dua granat.
Jeruk nipis merupakan bahan makanan penting dalam masakan Meksiko. Pemerintah Negara Bagian Michoacan mengakui adanya penutupan yang terjadi pada bulan Agustus, namun mereka berpendapat bahwa hal ini lebih disebabkan oleh ketidakpuasan petani terhadap harga yang ditawarkan. Meskipun tampak aneh bahwa jeruk nipis menjadi target kartel narkoba, tanaman ini telah menjadi sumber pendapatan bagi geng-geng tersebut selama beberapa tahun terakhir.
Tidak hanya jeruk nipis
Pada tahun 2013, petani jeruk nipis memimpin gerakan main hakim sendiri terbesar di Meksiko, karena kartel mengontrol distribusi dan memanipulasi harga untuk berbagai tanaman, termasuk jeruk nipis dan alpukat. Tidak hanya jeruk nipis, terdapat banyak bukti bahwa kartel narkoba memengaruhi ekonomi Meksiko dengan menentukan siapa yang boleh menjual produk dan berapa harga yang berlaku.
Sebagai imbalannya, mereka biasanya meminta penjual untuk memberikan sebagian dari pendapatan mereka kepada kartel.
Pada bulan Juli, perusahaan Femsa, yang mengelola Oxxo, jaringan toko kelontong terbesar di Meksiko, terpaksa menutup 191 tokonya dan tujuh SPBU di Nuevo Laredo akibat masalah kejahatan geng. Perusahaan tersebut mengungkapkan bahwa mereka sering menghadapi tuntutan dari kartel untuk membeli bahan bakar dari distributor tertentu.