Polisi Musnahkan 47.000 Lebih Tanaman Ganja Tumbuh di Lereng Gunung Semeru
Puluhan ribu tanaman ganja hasil ungkap kasus ini merupakan yang terbesar se-pulau Jawa.
Polisi memusnahkan barang bukti ganja dari hasil ungkap kasus temuan ladang ganja beberapa waktu lalu di kawasan lereng Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Puluhan ribu tanaman ganja dari temuan tersebut merupakan hasil ungkap terbesar se-pulau Jawa sepanjang sejarah.
Sebanyak 47.169 tanaman ganja serta 9,950 gram ganja kering dimusnahkan di lapangan tempur Air Weapon Range, Pandanwangi, Lumajang. Puluhan ribu barang bukti tanaman ganja tersebut dimusnahkan dengan cara dibakar di tengah-tengah area padang savana lapangan tembak milik TNI AU tersebut.
Pemusnahan ini merupakan hasil ungkap kasus temuan ladang ganja di kawasan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Desa Argosari, Kecamatan Senduro.
Menurut keterangan polisi, puluhan ribu tanaman ganja hasil ungkap kasus ini merupakan yang terbesar se-pulau Jawa. Hal tersebut lantaran barang bukti yang diamankan mencapai puluhan ribu tanaman dari 62 titik lahan yang berada di lereng Gunung Semeru.
"Ada sekitar 40.000 lebih tanaman ganja dan hampir satu kilo ganja kering yang hari ini kita musnahkan," kata Kapolres Lumajang AKBP Mohammad Zainur Rofik pada Jum'at (6/12).
Selain ganja, polisi juga memusnahkan barang bukti sabu dari hasil kasus narkotika dalam beberapa hari terakhir.
Rofik menyampaikan, pemusnahan barang bukti tersebut merupakan hasil dari ungkap 9 kasus dan polisi telah menetapkan 14 orang tersangka. Yang mana salah satu diantaranya masih buron. Yakni Eddy, warga Desa Argosari, Kecamatan Senduro seorang pelaku yang merupakan otak dari kasus temuan ladang ganja tersebut.
"Yang masih DPO 1 tersangka, masih kami buru," ujar Rofik.
Lebih lanjut, Rofik mengatakan pihaknya masih terus mengembangkan kasus tersebut serta melakukan penelusuran kembali ke titik ladang yang dikhawatirkan adanya tanaman ganja masih tersisa.
"Tentunya kami akan lakukan pengecekan. Kami akan ajak stakeholder untuk melihat kembali titik-titik (ladang ganja). Soalnya saat ini musim hujan dan dikhawatirkan runtuhan biji tanaman ganja tumbuh kembali atau tidak," katanya.