Ngaku dekat PDIP, Ahok dipesankan 'jangan genit & ngomong seenaknya'
Ahok pede akan ada kabar gembira dari PDIP di waktu-waktu akhir.
Calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama, merasa cukup didukung Golkar, NasDem dan Hanura di Pilgub DKI 2017. Meski demikian, dia tetap membuka pintu jika ada partai lainnya yang memberikan dukungan pada menit-menit terakhir.
Salah satu partai yang masih ditunggu Ahok, sapaan Basuki, adalah PDIP. Dia sangat bersyukur jika akhirnya PDIP ikut memberikan dukungan.
"Puji Tuhan, dong. Alhamdulillah. Tiga parpol kan komunikasi terus dengan PDIP. Tiga parpol ini tahu betul bahwa saya ini sama PDIP dekat banget. Mereka tahu banget," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (11/8).
Ahok pede akan ada kabar gembira dari PDIP di waktu-waktu akhir. Berkaca dari pencalonan dirinya bersama Jokowi di Pilgub DKI 2012 lalu.
"Kan kita ini memang pemain injury time ya kan? Kamu tahu enggak waktu 2012 kapan Ibu Mega putusin saya (sama Jokowi)? Semua orang enggak pernah berpikir Ibu Mega memilih saya mendampingi Pak Jokowi," jelasnya.
Dia kemudian menceritakan kembali awal pencalonan dirinya dan Jokowi saat itu.
"Sampai Gerindra pun menulis surat dukungan Jokowi dengan Dedi Mizwar lho. Serius ini jam satu. Eh jam tiga, saat mau daftar ke KPUD, Ibu Mega bilang, "Ahok!". Pak Jokowi aja syok. Saya masih di DPR, dipanggil dia (Mega) kemudian datang. (Lalu) telepon saya," ungkapnya.
"Hei dateng nih, Ibu Mega putusin. Pak Tjahjo waktu itu. Ibu Mega bilang kamu yang dampingi Pak Jokowi. Yang bener, Pak? Bener, makanya datang ke kantor," sambungnya menirukan perbincangan dengan Tjahjo kala itu.
"Jadi seperti itu. Tapi ini kan pendaftaran kan masih 19-21 September. Ini aja masih Agustus. Ini aja belum 17 Agustus. Masih sebulan lebih dong. Kalau ke 21 (September) masih lewat lagi dong. Jadi tunggu saja," jelasnya.
Sejauh ini, kata Ahok, PDIP memang belum memutuskan apa-apa dan dirinya mengaku masih berhubungan baik.
"Kata siapa? Jadi mereka temen. Namanya temen itu suka genit-genit. Teman itu begitu, dia marahin saya juga. 'Eh, hok, jangan genit-genit ya. Ngomong di media seenaknya lu.' Namanya temen ya suka begitu. Saya sama PDIP itu temen banget. Dari pertama, saya belum masuk politik, dari habis sebelum Pak Harto turun, saya sudah bersama PDI yang jadi PDI Perjuangan. Saya pertama dari dulu. Jadi dari dulu seperti itu," pungkasnya.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk diusung oleh PDIP di Pilgub DKI 2024? Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
Baca juga:
Isu partai membelot, Ahok bilang 'sudah tiga masih merasa tinggal?'
Fadli Zon akui Koalisi Kekeluargaan masih terbuka, tunggu sikap DPP
'Koalisi kekeluargaan antitesis kepemimpinan otoriter & anti kritik'
Sinyal Djarot tak ingin Risma ke Jakarta
Sekjen PDIP soal Cagub DKI: Kita cari momentum dan hari yang baik
Sekjen PDIP sebut masuk koalisi kekeluargaan bukan instruksi Mega
Digoyang isu membelot, parpol pendukung solid dukung Ahok