Nurdin Halid tegaskan tak akan gelar Munaslub, badai pasti berlalu
Nurdin Halid tegaskan tak akan gelar Munaslub, badai pasti berlalu. Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid menegaskan, Golkar tidak akan menggelar Munaslub meski sang ketua umum Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka kasus e-KTP oleh KPK. Nurdin menilai, Golkar solid bahkan memutuskan untuk membela Setya Novanto.
Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid menegaskan, Golkar tidak akan menggelar Munaslub meski sang ketua umum Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka kasus e-KTP oleh KPK. Nurdin menilai, Golkar solid bahkan memutuskan untuk membela Setya Novanto yang tengah berperkara di KPK.
"Kami DPP menyiapkan 3 proses sebagai antisipatif, yang pertama proses hukum, Pak Setya Novanto mengangkat pengacara, DOO membuat tim advokasi internal eksternal," kata Nurdin usai pimpin rapat Fraksi Golkar di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (18/7).
Langkah kedua, Golkar menggelar rapat pleno fraksi untuk memberikan semangat kepada seluruh kader Partai Pohon Beringin ini. "Nah ujung tombak teman-teman di DPR. Dan satu hal kita sampai sekarang belum berhasil memutuskan UU Pemilu. Kita tidak boleh terpengaruh sedikit pun," kata Nurdin.
Terakhir, antisipasi yang dilakukan Golkar adalah dengan melakukan rapat konsolidasi seluruh elemen internal. Hal ini dilakukan guna merapatkan barisan untuk bersiap menghadapi Pemilu yang sudah di depan mata.
"Jadi terlalu dini ada kader yang mengatakan untuk mengganti. Sedangkan baru sebulan lalu kita baru Rapimnas yang mengatakan tidak akan ada Munaslub," tegas mantan Ketum PSSI ini.
Nurdin mengatakan, tidak mengabaikan aspirasi kader Golkar yang mendesak digelarnya Munaslub. Tapi, menurut dia, ada kepentingan lebih besar dari munaslub.
"Saya punya keyakinan bahwa sepanjang ini solid, pengaruh kinerja partai tidak akan terpengaruh jauh, pasti tidak akan terjadi memperburuk citra partai," terang dia.
"Ini kenapa menjelang pemilu selalu ada musibah, dan Insya Allah badai akan berlalu," katanya.
Baca juga:
Wiranto soal Setnov tersangka: Ini hal yang sangat biasa
Politikus PDIP soal Setnov tersangka: Mundur opsi yang paling layak
Wakil ketua DPR ajak anggota awasi proses hukum Novanto di KPK
Nurdin Halid bandingkan kasus Setya Novanto dengan Akbar Tanjung
Fraksi Golkar belum putuskan nasib Novanto sebagai ketua DPR
Setnov tersangka, Nurul Arifin sebut Golkar solid, tak ada munaslub
Setya Novanto tersangka, Nurdin Halid pimpin rapat Fraksi Golkar DPR
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Siapa yang Nurdin Halid nilai sangat layak untuk memimpin Golkar? Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid menilai sosok Airlangga Hartarto masih sangat layak memimpin partai berlambang pohon beringin itu. Perolehan suara di Pemilu 2024 menjadi alasan Nurdin Halid menilai Airlangga sangat mumpuni.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Nurdin Halid menilai kinerja Airlangga Hartarto sebagai ketua Golkar? Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid menilai sosok Airlangga Hartarto masih sangat layak memimpin partai berlambang pohon beringin itu. Perolehan suara di Pemilu 2024 menjadi alasan Nurdin Halid menilai Airlangga sangat mumpuni.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.