PAN: Jokowi Tidak Menawarkan, Kita Juga Tak Minta Jatah Menteri
"Belum ada tawaran catat itu dan kita juga tidak pernah minta untuk ditawarkan sampai sekarang ini," ujar Saleh.
Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan partainya belum mendapatkan tawaran posisi menteri dari Presiden Joko Widodo. Menurutnya, PAN juga tidak dalam posisi meminta-minta jabatan.
"Sampai sekarang Jokowi tidak ada yang menawarkan kepada kita apa-apa. Belum ada tawaran catat itu dan kita juga tidak pernah minta untuk ditawarkan sampai sekarang ini," ujar Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/6).
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Kenapa Jokowi menunjuk Arief sebagai Plt. Mentan? Jokowi mengatakan penunjukan Arief dilakukan agar Kementan lebih koordinatif dan mudah dalam bekerja terutama dalam mengurusi persoalan pangan seperti koordinasi dengan Bulog, Badan Pangan Nasional, maupun Kementerian Perdagangan."Jadi untuk konsolidasi saja biar lebih memudahkan," kata Jokowi.
-
Di mana Pangeran Abdul Mateen bertemu dengan Jokowi? Kesempatan Mateen untuk menghadiri KTT ASEAN memberinya peluang untuk bertemu dengan Jokowi dan Iriana.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pihaknya mengakui sebagai kubu yang kalah dalam Pemilu 2019. Sehingga tidak berharap banyak bakal diberikan posisi menteri oleh Jokowi yang hampir dipastikan sebagai pemenang.
"Kami itu kan orang yang kalah, kubu koalisi yang kalah. Kami paham posisi kami sebagai kubu yang kalah tidak berharap banyak juga harus dapat menteri itu, malah bagi kami bisa jadi tidak tepat, biarkan mengalir dulu," ujar Saleh.
Menurut Saleh, PAN bakal melakukan evaluasi pasca-Pemilu 2019 setelah Mahkamah Konstitusi memberikan keputusan hasil sengketa Pilpres. PAN bakal membicarakan kembali apakah bakal tetap oposisi atau ikut lingkaran pemerintah.
"Nanti setelah itu kami lakukan evaluasi juga, sebetulnya dalam pileg dan pilpres 2019 kami dapat apa," kata dia.
Baca juga:
Soal Komposisi Menteri Jokowi Jilid II, PDIP Singgung Perolehan Kursi di DPR
Kubu Jokowi: Gerindra Pantas Ditawari Masuk Pemerintahan
Cak Imin Rahasiakan Posisi Kursi Menteri Incaran PKB
Rais Aam PBNU Siapkan Kader Terbaik untuk Jadi Menteri di Kabinet Jokowi
Mengintip Sisi Lain Aktivitas Para Menteri Jokowi