PAN: Prabowo bukan orang yang gila pujian dan hormat
"Setelah UU Desa selesai, dia tak peduli mau idenya atau UU yang jadi asal usul. Yang penting duitnya sampai ke rakyat."
Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Wibowo mengapresiasi penampilan Capres Prabowo Subianto dalam debat capres melawan Jokowi semalam. Menurut dia, Prabowo menunjukkan kapasitasnya sebagai seorang calon pemimpin negara yang berjiwa negarawan.
Dradjad mengatakan, Aura dan kapasitas presidensial seorang Prabowo muncul saat pidato pembukaan debat. Kemudian pembahasan soal ekonomi, kata dia, Prabowo menunjukkan sisi humanisnya.
"Terutama tentang ekonomi kreatif dan UU Desa, Prabowo menunjukkan sisi humanisnya. Selama ini kan Mas Bowo sering difitnah dari sisi personalitasnya, dari sisi humanisnya. Pujian dia terhadap Jokowi soal ekonomi kreatif menunjukkan dia orang yang besar hati, seorang negarawan. Tidak segan-segan menghormati ide yang dia setuju, bahkan dari lawan debat dan lawan politik sekaligus," ujar Dradjad kepada merdeka.com, Senin (16/6).
Dia menilai, penampilan Prabowo tadi malam menunjukkan bahwa mantan Danjen Kopassus itu tidak gila dengan pujian dan hormat. Khususnya soal UU Desa yang menjadi perdebatan bersama Jokowi, siapa lebih dulu menggagas hal tersebut.
"Prabowo juga membuktikan dia bukan orang yang suka mengklaim kredit, bukan orang yang gila pujian dan hormat. Dia sudah tunjukkan perjuangannya tentang dana desa. Setelah UU desa selesai, dia tidak peduli mau ide dia atau UU yang jadi asal usul. Yang penting dananya sampai ke rakyat, sampai ke desa. Faktanya, pemerintah memang belum sanggup mengalokasikan Rp 1 miliar, baru Rp 800 juta. Itupun PP-nya baru keluar beberapa hari lalu," jelas Jubir Timses Prabowo - Hatta ini.
Ihwal pidato penutup, Dradjad berpandangan, Prabowo menunjukkan sisi manusiawinya. "Seperti biasa, closing remark Prabowo juga dahsyat. Sangat manusiawi. Wong cilik iso gumuyu. Itu yang dia inginkan," pungkasnya.