Pasangan Prabowo-Gatot jadi penantang terkuat Jokowi versi LSI Denny JA
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei penantang terkuat petahana Joko Widodo. LSI menggunakan simulasi tiga nama calon presiden yaitu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei penantang terkuat petahana Joko Widodo. LSI menggunakan simulasi tiga nama calon presiden yaitu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dalam simulasi capres Prabowo, elektabilitas tertinggi mantan Danjen Kopassus itu tercapai jika didampingi Gatot Nurmantyo. Pasangan ini mampu mendapatkan elektabilitas 35,6 persen. Jika dipasangkan dengan Anies Baswedan, elektabilitasnya di angka 19,6 persen.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung di parade senja ini? Dalam kegiatan itu, tertangkap kamera Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Dudung Abdurrahman dan Mantan Danjen Kopassus Letjen (Purn) Prabowo Subianto mengandeng tangan Panglima ke-9 ABRI.Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
Berikutnya, jika Prabowo dengan Agus Harimurti Yudhoyono memperoleh elektabilitas 12,3 persen. Prabowo dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memiliki elektabilitas 10,2 persen.
"Prabowo-Gatot paling tinggi disusul Prabowo-Anies, kemudian Prabowo-AHY kemudian Prabowo-Aher," kata peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby saat memaparkan survei di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (10/7).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jika maju sebagai calon presiden, paling tinggi elektabilitasnya didongkrak dengan mantan lawannya di Pilgub Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono. Ketua Kogasma Partai Demokrat itu mendongkrak elektabilitas sampai 33,4 persen.
Urutan kedua ada pasangan Anies-Ahmad Heryawan dengan elektabilitas 27,4 persen. Diikuti jika Anies dipasangkan dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas 23,4 persen.
"Jika Anies capres, ternyata paling tinggi paling banyak memperoleh dukungan Anies-AHY. Kalau pak Prabowo tak maju dinilai AHY paling tinggi mampu mendongkrak suara Anies," kata Adjie.
Sementara untuk pasangan ideal Gatot Nurmantyo adalah jika dikombinasikan dengan Anies Baswedan. Pasangan Gatot-Anies mendapatkan elektabilitas 31,8 persen.
Posisi kedua diisi simulasi Gatot-AHY dengan elektabilitas 21,5 persen. Terakhir ada simulasi pasangan Gatot-Ahmad Heryawan dengan elektabilitas 13,3 persen.
"Jika gatot nyapres paling tinggi berpasangan dengan anties Baswedan," kata Adjie.
Survei nasional dilaksanakan setelah pergelaran Pilkada Serentak 27 Juni 2018, dari 28 Juni sampai 5 Juli. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan responden 1.200 orang. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen. Survei ini juga dilengkapi dengan focus group discussion, analisis media dan wawancara mendalam.
Baca juga:
Lima cawapres ideal untuk Jokowi versi LSI Denny JA
Ali Mochtar Ngabalin: Cawapres Jokowi pasti tokoh terbaik bangsa
Jokowi dinilai butuh cawapres dekat dengan Islam tapi non sektarian
Kerap bertemu, Ketum PAN dan Anies Baswedan sering bahas calon presiden
Surya Paloh soal nama cawapres Jokowi: Bisa yang ramai sekarang atau jarang disebut
Tifatul ingatkan Gerindra: Tidak bisa ditawar, cawapres harus dari PKS