PDIP Bandingkan Jokowi dan Soeharto: Puluhan Tahun Tak Libatkan Anak di Politik
Djarot mengkritik keputusan Jokowi yang membiarkan anak dan menantunya terlibat politik praktis
Djarot mengkritik keputusan Jokowi yang membiarkan anak dan menantunya terlibat politik praktis
PDIP Bandingkan Jokowi dan Soeharto: Puluhan Tahun Tak Libatkan Anak di Politik
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
Djarot juga menyinggung jika sejarah akan mencatat Jokowi menjadi satu satunya presiden yang keluarganya aktif dalam pemilu selama menjabat presiden.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Bagaimana Presiden Jokowi menjaga hubungan dengan keluarganya? Ia selalu menyempatkan waktu bertemu keluarga besarnya di hari raya.
-
Apa saja yang diminta oleh anak buah Jokowi? Mereka yang meminta tambahan anggaran di antaranya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kenapa Prabowo bertemu Jokowi di Istana? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
“Sejarah perpolitikan yang perlu kita catat bersama, sejak masa Pak Jokowi inilah anak-anak dan menantu, sama keluarga terdekatnya itu terlibat aktif di dalam politik. Sejak Bung Karno, Pak Harto, Habibie, Gus Dur, Bu Mega, Pak SBY, baru kali ini,” kata Djarot di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (11/7).
“Mulai dari anaknya, menantunya, mungkin cucunya, mungkin saudaranya akan disiapkan,” kata Djarot.
Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral. Ia mencontohkan, bagiamana Presiden kedua Soeharto sekalipun tidak meibatkan anaknya langsung ke politik, hanya bisnis semata.
“Ini pendidikan politik yang kurang baik, zaman Pak Harto selama sekian puluh tahun itu tidak pernah itu anak-anaknya terlibat politik praktis cuma dia di bisnis. Sekarang ini (era Jokowi) politik iya, bisnis iya,” kata Djarot.
Sebelumnya, Djarot bicara tentang dukungan PDIP di Pilkada Sumatera Utara.
Menurut dia, PDIP tidak akan mendukung menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Sumut.
“Sekarang masalahnya kalau PDIP misalnya itu merapat ke kerja samanya si Bobby ya selesai,” ujar Djarot di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (11/7).
Menurut Djarot Jika PDIP gabung nantinya menantu Presiden Jokowi itu akan melawan kotak kosong. Menurut dia, hal tersebut tidak etis.
“Artinya apa? Ya kotak kosong. Kalau kotak kosong apa pantes gitu lho? Nanti kita khawatir jangan-jangan kotak kosongnya yang menang. Malah bahaya lagi malahan,” kata Djarot.
Seperti diketahui, dalam Pilkada 2024, Bobby akan maju sebagai cagub di Pilkada Sumut. Bobby telah didukung Gerindra, Golkar, PKB.
Sementara putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep digadang maju di Pilkada Jakarta atau Pilkada Jateng.
Presiden Jokowi mengaku sebagai orangtua hanya bisa mendoakan anaknya yang terjun ke politik.
- Ini Alasan Politikus PDIP Tertawa Saat Dengar Pidato Jokowi
- Politikus PDIP Sebut Jokowi Berubah, Sulit Diungkapkan dengan Kata-Kata
- Jokowi Minta Maaf Jelang Purna Tugas, Politisi PDIP: Kalau Serius Cabut Aturan Beratkan Rakyat
- Djarot PDIP Kritik Jokowi: Satu-Satunya Presiden yang Anak Hingga Menantu Terlibat Politik