Jokowi Minta Maaf Jelang Purna Tugas, Politisi PDIP: Kalau Serius Cabut Aturan Beratkan Rakyat
Deddy pun menantang Jokowi untuk mencabut aturan yang membuat rakyat menderita.
Politikus PDIP Deddy Sitorus berkomentar soal permintaan maaf Presiden Jokowi ke rakyat. Diketahui, Jokowi mengaku banyak salah dan seorang yang tidak sempurna sehingga pasti mengecewakan sebagai Kepala Negara.
Deddy pun curiga, permintaan maaf itu hanya sebatas sandiwara. Dia meragukan ada ketulusan dari sang presiden saat meminta maaf.
“Kalau merujuk data dan kebiasaan beliau, Pak Jokowi selalu mengatakan hal bertentangan atau tidak sinkron dengan perasaan, pikiran dan tindakannya. Jadi saya nggak tahu kali ini dia tulus atau tidak? Jangan-jangan dia sedang bersandiwara untuk mencari simpati, bukan tulus meminta maaf,” kata Deddy kepada awak media, seperti dikutip Jumat (2/8).
Deddy pun menantang Jokowi untuk mencabut aturan yang membuat rakyat menderita. Dia meyakini, hal itu bisa dilakukan Jokowi di sisa masa jabatannya sebagai presiden.
“Kalau serius mau minta maaf sama rakyat, cabutlah semua aturan yg memberatkan rakyat. Gunakan sisa waktu yg ada untuk memperbaiki kerusakan semua lembaga yg terkait demokrasi, penegakan hukum, HAM, lingkungan hidup dan distribusi keadilan-kesejahteraan,” tegas Deddy.
Deddy berharap, permintaan Jokowi tidak sekedar lip service dan dia meminta publik juga tidak mudah percaya sebelum ada tindakan nyata dari Jokowi.
“Jangan omon-omon saja. Batalkan itu usulan DPA, pasal-pasal yang berpotensi merusak tatanan dalam revisi UU TNI-Polri. Kalau hal itu dilakukan baru kita belajar percaya kalau beliau serius minta maaf pada rakyat,” jelas Deddy.
“Jujur saja, 5 tahun rezim Jokowi itu daya rusaknya terhadap hukum dan demokrasi melampaui 32 tahun kekuasaan Orba,” imbuh dia menandasi.
Jokowi Minta Maaf ke Rakyat Indonesia
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas semua kesalahan selama sepuluh tahun menjabat sebagai presiden. Jokowi mengatakan dirinya merupakan manusia biasa yang tidak bisa memenuhi harapan semua pihak.
"Izinkalah saya dan Profesor K.H. Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan dalam acarq zikir dan do'a kebangsaan dalam rangka menyambut HUT ke-79 Kemerdekaan RI di Halaman Istana Merdeka Jakarta, Kamis (1/8).
"Kami sangat menyadari bahwa sebagai manusia, kami tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak. Kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak," sambungnya.
Jokowi menyampaikan dirinya bukanlah manusia yang sempurna. Pasalnya, kata dia, kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
"Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Hanya milik Allah, Kerajaan Langit dan Bumi serta apapun yang ada di dalamnya, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu," Jokowi menandasi.