PDIP dan PKS Bukan Mustahil Berkoalisi di 2024
"Pertemuan silang partai koalisi pemerintah dengan non-pemerintah. Silaturahmi politik untuk penjajakan dan pemanasan mesin politik masing-masing menuju 2024," ujar Ujang kepada wartawan, Rabu (28/4).
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bertemu dengan PDI Perjuangan (PDIP) kemarin (27/4). Pertemuan tersebut dinilai upaya PKS untuk membuka koalisi di 2024.
Pengamat politik Ujang Komarudin melihat, PKS agresif menjalin komunikasi politik. Pertemuan beda koalisi dilakukan. Semuanya demi persiapan menuju 2024.
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Apa fokus utama Rakernas ke-5 PDIP? Hasto mengatakan, PDIP didasarkan pada kekuatan kolektif seluruh anggota mulai dari tingkat anak ranting hingga Satgas Partai. Menurutnya, kekuatan itu menyatu dengan akar rumput."Karena partai ini didasarkan kepada kekuatan kolektif dari seluruh anggota, dari tingkat anak ranting, ranting, PAC, satgas partai. Dan itu adalah sumber kekuatan partai yang menyatu dengan akar rumput," tuturnya.
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Kapan Rakernas ke-5 PDIP diselenggarakan? Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak diundang dalam rapat kerja nasional (rakernas) ke-5 PDIP pada pekan ini.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Apa itu PPPK? PPPK adalah singkatan dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Dengan kata lain, seorang warga negara Indonesia yang memenuhi syarat bisa diangkat menjadi pegawai pemerintah berdasarkan perjanjian kerja dalam jangka waktu tertentu.
"Pertemuan silang partai koalisi pemerintah dengan non-pemerintah. Silaturahmi politik untuk penjajakan dan pemanasan mesin politik masing-masing menuju 2024," ujar Ujang kepada wartawan, Rabu (28/4).
Pada Pemilu 2024 nanti, tidak ada calon presiden inkumben. Koalisi dengan partai manapun sangat dimungkinkan. Sehingga bukan mustahil PKS bisa berkoalisi dengan PDIP.
Ujang menilai, perpaduan antara partai nasionalis-religius antara PDIP dan PKS bisa saling mengisi.
"Apalagi keduanya beda baju, satu baju partai nasionalis, satu baju lagi partai Islam. Jika mereka bertemu dan bisa berkoalisi, itu bisa saling mengisi," katanya.
Ditambah, PKS juga ingin melebarkan segmen pemilih dengan mendekati partai nasionalis. PKS dinilai tidak hanya ingin bergantung kepada pemilih muslim. Apakah berhasil atau tidak tergantung bagaimana mesin partai.
"Ingin menambah dukungan dan melebarkan segmen pemilih. Yang tadinya hanya berkutat di pemilih Islam, PKS ingin merambah ke pemilih lain," kata Ujang.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan, pihaknya dengan PDIP memiliki titik temu. Pertama sepakat Bung Karno sebagai sosok teladan. Serta sama-sama partai yang memiliki semangat nasionalis dan religius.
”Banyak titik temu yang bisa kami perjuangkan bersama. Pertama, ada kesepakatan bahwa Bung Karno adalah bapak bangsa. Kedua, semangat nasionalisme dan religiusitas," kata Aboe Bakar saat silaturahmi dengan PDIP di kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (27/4).
Menanggapi itu, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan menghargai komitmen tersebut.
Baca juga:
PDIP dan PKS Bukan Mustahil Berkoalisi di 2024
PKS Tak Setuju Anies Baswedan Didorong Buru-Buru Jadi Capres
Waketum: Elemen Umat Islam Minta PPP Dukung Anies Jadi Capres 2024
Didukung Juragan Beras jadi Capres, Anies Diminta PAN Fokus Jakarta Dulu
PDIP Soal Anies Nyapres: Selama Jadi Gubernur Tak Ada Program Unggulan Dieksekusi
Juragan Beras Asal Sragen Dukung Anies Maju Capres 2024