PDIP: Kalau Ada yang Mau Deklarasi Kaesang Maju Pilwalkot Depok, Silakan
“Belum saatnya bicara pilkada, karena masih banyak persoalan rakyat yang lebih urgent yang dipikirkan. Kalau untuk pilkada nanti ada saatnya. Apalagi kami di DPD belum ada arahan seperti itu,” kata Ketua DPC PDIP Depok, Hendrik Tangke Allo.
Nama Kaesang Pangarep ramai digadang menjadi Wali Kota Depok. Menanggapi hal itu Ketua DPC PDIP Depok, Hendrik Tangke Allo mengaku tidak ada masalah. Menurutnya, hal itu sah dan lumrah saja.
“Ngga apa, sah saja kalau ada isu itu. Ngga ada masalah,” katanya, Kamis (30/3).
-
Mengapa Kaesang dianggap unggul dalam Pilkada Jateng? Mengapa Kaesang Pangarep unggul? Selain karena popularitasnya paling tinggi juga karena ada pengaruh Jokowi, di situ orang yang puas kepada presiden cenderung mendukung Kaesang," kata Djayadi, dalam paparannya secara daring.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Siapa Kadek Devi? Kadek Devi menunjukkan pesona yang memikat saat mendampingi Dewa Yoga yang baru saja menyelesaikan Sespimmen 63 Polri di Lembang, Bandung.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Kenapa Kaesang datang ke KPK? "Saya datang ke sini bukan karena undangan, bukan karena panggilan tapi inisiatif saya dan saya tadi juga di dalam mengklarifikasi mengenai perjalanan saya tanggal 18 Agustus ke Amerika Serikat," kata Kaesang kepada wartawan di gedung lama KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (17/9).
Namun ditegaskan, sampai saat ini PDIP Depok belum ingin membahas soal pilkada. Karena masih dilakukan tahapan-tahapan pemilu. Di sisi lain, kata dia masih banyak persoalan krusial lain di Depok yang harus diselesaikan.
“Belum saatnya bicara pilkada, karena masih banyak persoalan rakyat yang lebih urgent yang dipikirkan. Kalau untuk pilkada nanti ada saatnya. Apalagi kami di DPD belum ada arahan seperti itu,” tukasnya.
Dia bahkan mengaku baru mendengar kalau Kaesang ramai dibicarakan untuk menjadi Wali Kota Depok di sosial media. Hendrik pun tidak mempersoalkan jika ada yang melakukan deklarasi dukungan terhadap Kaesang.
“Ngga tahu, saya juga baru dengar. Kalau ada yang mau deklarasikan itu ya sah-sah saja, kalau mau deklarasikan Mas Kaesang, sah ngga ada masalah,” tegasnya.
Mengenai peluang Kaesang untuk menjadi pemimpin Depok, Hendrik mengaku tidak mau berandai-andai. Pihaknya akan menuruti apa yang menjadi instruksi DPP partai.
“Itu saya ngga bisa bicarakan saya ngga mau berandai-andai. Apalagi kalau di PDIP, ketum melalui DPP partai punya pertimbangan sendiri. Ketika DPP memutuskan ya monggo, Depok hanya melakukan perintah dengan taat. Ngapain nyari pemimpin jauh-jauh keluar Depok?,” katanya.
Lebih lanjut dia menuturkan, Depok tidak kekurangan tokoh bagus untuk menjadi wali kota. Dia juga sempat menyebut sejumlah nama baik dari kalangan partai dan non partai. Misalnya Sekjen DPC PDIP Depok Ikravany Hilman kemudian dari luar partai adalah Supian Suri yang menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Depok dan Nina Suzana.
“Saya sih di Depok banyak tokoh potensial yang bisa membawa perubahan. Mereka sudah tahu Depok, apa yang menjadi kekurangan bisa untuk dibenahi. PDIP punya kader, diluar itu juga banyak. Tokoh NU ada. Dari non parpol ada Supian Suri bagus dari sosok kepemimpinan, Bu Nina juga bagus. Dari PDIP ada Ikra yang bagus. Banyak kan. Tentunya teman parpol punya kandidat masing-masing, punya tokoh juga,” tutupnya.
(mdk/ded)