PDIP Minta Sekjen Golkar Urus Parpol Masing-Masing
Namun, Lodewijk telah menyampaikan permintaan maaf karena menyinggung PDIP.
PDI Perjuangan meminta Golkar untuk hati-hati bicara. Hal itu disampaikan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menanggapi pernyataan Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus bahwa ada keributan di internal PDIP antara Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.
"Ini kan pelajaran bagi kita semua marilah kita itu mengurus urusan rumah tangga partai politik kita masing-masing. Saling memperkuat ya bentuk kerja sama," kata Djarot di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (23/12).
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Bagaimana PDI Perjuangan menyaring calon gubernur dan wakil gubernur? Politisi asal Yogyakarta itu menjelaskan bahwa nama bakal calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan akan disaring melalui usulan dewan pimpinan cabang (DPC) dan dewan pimpinan daerah (DPD).
Namun, Lodewijk telah menyampaikan permintaan maaf karena menyinggung PDIP.
Djarot pun mengapresiasi permintaan maaf tersebut. Ia bilang mungkin saja Lodewijk hanya kelepasan berbicara.
"Jadi, terima kasih kalau Pak Lodewijk itu minta maaf, kami harus menghargai itu. Mungkin beliau tidak sadar atau keceplosan, dan sebagainya, ya kita maafkanlah," ujarnya.
Lodewijk sebelumnya mengatakan, untuk meraih kemenangan di Pemilu 2024 harus ada target. Hal itu disampaikan saat membuka Rapimda II DPD Partai Golkar Sumut di Hotel Santika Medan.
Tidak hanya komitmen, target yang dipasang harus dijabarkan di lapangan dengan langkah nyata. Diungkapkan Lodewijk, ada dua pola dalam konteks politik. Pertama adalah serangan udara dan kedua serangan darat.
"Untuk serangan udara, apa maknanya? Setiap peperangan pasti dari serangan udara, tujuannya memperkuat kepercayaan diri dan meningkatkan motivasi, serta melemahkan lawan," kata Lodewijk, Kamis (22/12).
Kemudian, lanjutnya, dalam konteks politik, serangan udara yaiti pasang spanduk, baliho, videotron, billboard, bermain di media sosial, bermain di lembaga survei. Menurut Lodewijk, serangan udara sangat merusak dan menyakitkan, walau tidak menentukan kemenangan dari peperangan.
"Dampak dari serangan udara, kita lihat tetangga kita, PDIP. Saat Ganjar Pranowo surveinya tinggi, dan Puan Maharani surveinya rendah. Apa yang terjadi? Bentrok di dalam," ungkapnya.
Diakui Lodewijk, sampai sekarang hal tersebut masih dirasakan. Sebab, Golkar juga demikian, saat survei rendah, turun, ada yang komplain, ada yang bertahan. Akhirnya pecah, ribut di WA Grup. "Itu jahatnya serangan udara, busa memecah belah," ujarnya.
Lodewijk pun meluruskan ucapan dirinya yang menyinggung perpecahan di internal PDIP tentang Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. Lodewijk tak bermaksud mencampuri urusan internal partai lain.
"Apa yang saya paparkan kemarin di rapat pimpinan daerah Partai Golkar di Sumut ada media yang langsung memberitakan bahwa kami menyebutkan ada keributan di PDIP. Saya ditanya di mana-mana. Saya sudah menyampaikan dan WhatsApp ke Ibu Puan, tidak pernah menyatakan terjadi keributan di PDIP," kata Lodewijk, Jumat (23/12).
Menurutnya, Partai Golkar juga telah menyampaikan kepada Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengenai pemberitaan tersebut.
"Yang bertanya ke saya Pak Girsang kemarin dari daerah pemilihan Sumut ini juga. Saya menjelaskan permasalahannya bukan itu. Saya sampaikan bahwa betapa jahatnya hasil survei itu terhadap partai. Saya tidak pernah menyatakan terjadi keributan di PDIP. Tetapi itu memacu konflik internal dan itu terjadi. Di Partai Golkar pun seperti itu. Saat survei Partai Golkar itu rendah 3 persen dari Litbang Kompas jadi ribut. Ada yang protes. Itu jahatnya perang opini dan bisa meracuni," jelas Lodewijk.
(mdk/ded)