PDIP Ogah Bobby Nasution Lawan Kotak Kosong di Pilkada Sumut: Kita Pasti Ajukan Sendiri
Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga mengatakan, dua nama yakni Edy Rahmayadi dan Nikson Nababan dipertimbangkan PDIP Perjuangan diusung di Pilkada Sumut.
Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga mengatakan, dua nama yakni Edy Rahmayadi dan Nikson Nababan dipertimbangkan PDIP Perjuangan diusung PDI di Pilkada Sumut.
- PDIP Buka Suara Kader Sekaligus Calon Bupati Toba Dukung Bobby Nasution di Pilkada Sumut
- PDIP Sindir Bobby Nasution Didukung Banyak Partai di Pilkada Sumut: Karena Bobbynya atau Mertuanya?
- PDIP Putuskan Tak Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Ini Alasannya
- PDIP Tak Tutup Peluang Dukung Bobby di Sumut: Jangan Ada Paksaan
PDIP Ogah Bobby Nasution Lawan Kotak Kosong di Pilkada Sumut: Kita Pasti Ajukan Sendiri
PDI Perjuangan memastikan tidak akan mendukung Bobby Nasution ataupun membiarkan Bobby melawan kotak kosong di Pilkada Sumatera Utara (Sumut) 2024. PDI Perjuangan akan mengusung sendiri calon di Sumut.
Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga mengatakan, dua nama yakni Edy Rahmayadi dan Nikson Nababan dipertimbangkan PDIP Perjuangan diusung di Pilkada Sumut. "Bahwa kita bisa mengajukan sendiri kan. Betul kan? Nah dan kita pasti mengajukan sendiri untuk calon gubernur dan wakil gubernur di Sumatera Utara. Seperti itu. Jadi kita pasti mencalonkan sendiri dan sudah ada calonnya kan sudah disampaikan oleh Ketua DPD," kata Eriko pada wartawan, Senin (15/7).
Sementara terkait siapa yang akan menduduki posisi calon gubernur, apakah Edy dan Nikson wakilnya, menurut Eriko, hal itu akan bergantung dari hasil kajian.
"Kami kan tentu harus melihat juga dari hasil penelaahan ke bawah siapa yang lebih nonjol. Kalau saat ini dalam perbincangan kelihatannya memang incumbent itu cukup kuat. Nah apakah saudara Nixon Nababan menjadi calon wakil gubernur? Nah kita belum tahu," ujar Eriko.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat memastikan pihaknya tidak akan masuk gerbong koalisi gemuk yang mendukung Bobby Nasution di Pilkada Sumut. Menurutnya, apabila pihaknya mendukung Bobby, maka pasti Bobby hanya akan melawan kotak kosong.
“Sekarang masalahnya kalau PDIP misalnya itu merapat ke kerja samanya si Bobby ya selesai. Artinya apa? Ya kotak kosong. Kalau kotak kosong apa pantes gitu lho? Nanti kita khawatir jangan-jangan kotak kosongnya yang menang. Malah bahaya lagi malahan,” kata Djarot di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (11/7).
Menurut Djarot, kotak kosong harus dihindari agar tidak merusak pendidikan demokrasi di tanah air. “Kalau bisa di dalam pendidikan politik yang baik, hindari (kotak kosong) sehingga rakyat punya pilihan,” kata Djarot.
Terkait koalisi gemuk yang sudah menyatakan dukungan ke menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Sumut, Djarot menegaskan koalisi gemuk bukan jaminan menang.
"Jangan punya persepsi bahwa seseorang yang didukung dengan Koalisi gajah itu pasti menang, no. Di pilkada itu yang bertarung yang berlaga yang bertanding itu adalah figur, orang,“ kata dia.