PDIP soal isu foto Azwar Anas: Ya kan masih diduga
PDIP soal isu foto Azwar Anas: Ya kan masih diduga. PDIP, kata Hasto, tidak takut terkait elektabilitas Anas yang menurun lantaran foto yang beredar. Dia menegaskan partainya tetap mengusung Saifullah Yusuf- Abdullah Azwar Anas untuk bertarung di Pilgub Jawa Timur 2018.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tidak mempersoalkan terkait beredarnya foto pria mirip bakal calon wakil Gubernur Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas. Foto yang diduga mirip Bupati Banyuwangi marak beredar di media sosial.
"Ya kan masih diduga. Kan foto itu dibuat. Saya berapa kali menerima masukan. Ketika dikonfirmasi Pak Anas, dia juga sering menerima foto tersebut. Dimungkinkan abad modern ini. Kita lihat Pak Gus Ipul dan Azwar Anas dalam prestasi dengan rakyat. Apakah betul itu dilakukan Anas?" Kata Hasto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Jumat (5/1).
-
Apa yang disita dari Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Kenapa Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK dan Komnas HAM? Dia menceritakan sempat terjadi cekcok dengan penyidik gara-gara handphonenya disita dari tangan asistennya. Pun pada saat pemeriksaan itu juga belum memasuki pokok perkara.
-
Apa yang dikatakan Anang Hermansyah tentang bergabungnya ia dengan PDIP? Mendapat pujian seperti itu, suami Ashanty tidak mempermasalahkan akan berjuang bersama Krisdayanti di masa yang akan datang. "Baiklah, nggak masalah," kata Anang Hermansyah di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Minggu (10/9/2023).
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Mengapa Anang Hermansyah bergabung dengan PDIP? Krisdayanti merespons dengan positif keputusan mantan suaminya untuk bergabung dengan PDIP dan mencalonkan diri di Pemilu 2024. Menurutnya, partai memerlukan figur berpengalaman seperti Anang untuk memenangkan satu kursi di DPR-RI.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
Dia menilai Anas adalah pemimpin yang baik. Hasto mengatakan persaingan semakin ketat dan banyak pihak yang melakukan segala cara untuk mendapatkan kemenangan.
"Maka kami lihat positif. Apapun yang namanya Pak Anas itu kepemimpinannya diterima masyarakat Bayuwangi sehingga diakui kepilih dua kali," kata Hasto.
PDIP, kata Hasto, tidak takut terkait elektabilitas Anas yang menurun lantaran foto yang beredar. Dia menegaskan partainya tetap mengusung Saifullah Yusuf- Abdullah Azwar Anas untuk bertarung di Pilgub Jawa Timur 2018.
"Kami mengusung bukan hanya elektabilitas. Kami mencari pemimpin, meskipun elektabilitasnya tidak tinggi. Kami tidak cari pemburu kekuasaan. Tidak," tegas Hasto.
Sebelumnya, Anas angkat suara terkait isu mundur tersebut. Dia menganggap ada proses pembunuhan karakter terkait polemik pencalonan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur. Termasuk, teror yang kerap diterima dirinya dan keluarga.
"Jadi terkait apa yang jadi desus-desus itu, saya sudah biasa. Perlakuan yang sama persis seperti ini sudah saya terima sejak tahun kedua menjabat ketika saya menerapkan sejumlah kebijakan, seperti pelarangan pasar modern, memperjuangkan saham bagi rakyat di sektor pertambangan, dan sebagainya. Bahkan, saya dilaporkan melakukan kriminalisasi kebijakan karena kebijakan-kebijakan tersebut," kata Anas melalui keterangan tertulis, Jumat (5/1).
Selama menjabat sebagai Bupati Banyuwangi, Anas mengaku ada pihak yang mencegahnya mengambil kebijakan tertentu. Namun, dia mengaku tak menghiraukan dan tetap bekerja sebagai orang nomor satu di Kabupaten Banyuwangi.
"Bahkan saya juga dikirimi macam-macam gambar di masa lalu untuk mencegah saya mengambil kebijakan-kebijakan tertentu. Tapi kan saya tetap lanjutkan apa yang baik bagi orang banyak," ujarnya.
Baca juga:
Nama Azwar Anas hilang dari daftar absen bakal calon kepala daerah PKB
Ini reaksi Khofifah soal kabar bakal pesaingnya Azwar Anas mundur
Belasan orang demo tolak kabar Risma bakal jadi cawagub gantikan Anas
Fahri ingatkan Bupati Anas: Politik ini dunia kompetisi yang kejam
Sekjen PDIP tegaskan Azwar Anas tidak mengundurkan diri dari Pilgub Jatim