PDIP soal Pidato Kebangsaan: Sesuai Watak Prabowo, Menyerang & Nihilkan Prestasi RI
Jika dilihat dalam perspektif kemanusiaan, kerakyatan, dan komitmen terhadap apa yang telah dilakukan oleh Prabowo dan Partai Gerindra, masih kata dia, maka skornya 3-0 untuk kemenangan Pak Jokowi.
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pidato kebangsaan di Gedung JCC, Jakarta pada Senin 14 Januari kemarin malam. PDIP menuturkan, tidak kaget dengan apa yang disampaikannya.
"Apa yang disampaikan sesuai dengan watak Pak Prabowo. Menyerang dan nihilkan prestasi Indonesia. Bayangkan, kalau Asian Games, Asian Para Games, kemajuan membangun dari pinggiran, dan kehadiran nilai-nilai kemanusiaan dalam kebijakan sosial Pak Jokowi-JK pun terasa dinihilkan," ucap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Selasa (15/1/2019).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Dia menegaskan, partainya sudah menduga isinya akan seperti itu. "Sebab di mata Pak Prabowo semua adalah kegagalan sesuai pengalamannya sendiri," jelas Hasto.
Dia, menegaskan, dengan menihilkan keberhasilan Pemerintah sekarang, jelas akan mengurangi elektabilitas pasangan Prabowo-Sandiaga saja. Karena masyarakat dibuat tak respek.
"Menihilkan prestasi Pak Jokowi dan Pak JK hanya akan mengurangi elektoral Pak Prabowo-Sandi tidak hanya di Jawa dan Sulawesi. Masyarakat Sumatera, Kalimantan, NTT, Papua, dan Indonesia Timur lainnya yang telah merasakan sentuhan kebijakan Pak Jokowi-JK, kami pastikan kurang respek dengan pidato retorik-telepromter tersebut," ungkap Hasto.
Jika dilihat dalam perspektif kemanusiaan, kerakyatan, dan komitmen terhadap apa yang telah dilakukan oleh Prabowo dan Partai Gerindra, masih kata dia, maka skornya 3-0 untuk kemenangan Pak Jokowi.
"Retorika melawan berbagai bentuk ketidakadilan itulah yang terus mereka mainkan. Namun PDI Perjuangan meyakini bahwa bicara dengan rakyat adalah bahasa hati, bahasa kepedulian melalui sentuhan kepemimpinan merakyat, bukan sebaliknya," jelas Hasto.
Dia mengingatkan, Indonesia dibangun dengan niat baik dan pemikiran positif. Strategi model menyerang justru menjadi arus balik.
"Yang justru malah mengingatkan masa lalu Pak Prabowo. Hal yang kami apresiasi dari pidato tersebut adalah vokal dan intonasi Pak Prabowo jauh lebih baik," pungkasnya
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Adu Gagasan Jokowi dan Prabowo, Siapa Paling Tangkas Berantas Korupsi
AHY Senang Prabowo Singgung Kesuksesan SBY di Pidato Kebangsaan
Presiden PKS Kritik Pidato Prabowo Terlalu Lama Jadi Tak Fokus
Debat Capres 2019, Efek Jera Koruptor ala Jokowi dan Prabowo Tak Sekadar Memiskinkan
Debat Korupsi Stadium 4: Jokowi Bebas Intervensi, Prabowo Tak Lindungi Koruptor
Tutup Pidato Kebangsaan, Prabowo Titip Pesan Untuk Prajurit TNI-Polri