PDIP Soal Ramai Wacana Duet Prabowo-Puan untuk 2024: Terlampau Dini
"Masih banyak yang kita pikirkan daripada kita terjebak pola-pola pikir yang membikin 'gaduh' untuk 2024,"
Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat turut menanggapi pertanyaan seputar kemungkinan dihidupkannya kembali perjanjian batu tulis. Hal ini berkaitan dengan pilpres 2024. Meskipun masih cukup jauh, tapi perbincangan seputar pilpres 2024 sudah muncul. Termasuk formulasi pasangan yang bakal maju.
Pasangan yang ramai diperbicangkan yakni duet Prabowo Subianto dan Puan Maharani. Munculnya duet ini kemudian menimbulkan pertanyaan mungkinkah perjanjian batu tulis dihidupkan kembali.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Kapan Prabowo Subianto menghadiri Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Bagaimana hubungan Budi Djiwandono dengan Prabowo Subianto? Budi adalah anak dari Joseph Sudrajad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati Djojohadikusumo. Sang ibu merupakan kakak dari Prabowo Subianto.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Mengapa Prabowo dikatakan dapat menjembatani hubungan Jokowi dengan PDIP? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Ketua Umumnya yakni Prabowo Subianto akan menjadi jembatan untuk mengembalikan lagi hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Djarot enggan menanggapi secara detail terkait hal tersebut. Menurut dia, masih terlalu dini bila sudah membincangkan pilpres 2024. Padahal pemerintahan Jokowi-Ma'ruf baru saja dimulai.
"Masih terlampau dini untuk bicara tentang Pilpres 2024. Sekarang baru saja setahun. Terlalu dini," kata dia, ditemui di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (27/2).
Menurut dia, PDIP sendiri belum membicarakan secara serius tentang pilpres. Yang lebih penting bagi PDIP, tegas dia, yakni menyukseskan pemerintahan saat ini.
"Tapi kita lebih serius, ya kita kerja. Masih banyak persoalan bangsa ini yang harus kita selesaikan terlebih dahulu," ujarnya.
Saat ini, ada cukup banyak persoalan dari berbagai sektor yang perlu ditangani. "Biarkan kita semua fokus konsentrasi untuk mengatasi berbagai macam persoalan yang ada. (Masalah) epidemik, ekonomi, bencana alam, banjir, seperti itu ketimpangan, pembangunan, terus bagaimana keberlanjutan pembangunan yang sudah dikerjakan selama ini," ungkap Djarot.
"Masih banyak yang kita pikirkan daripada kita terjebak pola-pola pikir yang membikin 'gaduh' untuk 2024," tandasnya.
(mdk/ray)