PDIP tak masalah berkoalisi dengan Gerindra lawan Ahok
"Jangankan dengan Gerindra, siapapun kita berpeluang untuk kerja sama," kata Syukur.
PDIP sebenarnya sudah memiliki cukup kursi untuk mengusung pasangan calon Gubernur dan wakil pada Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang. Namun potensi melakukan koalisi bisa saja terjadi menjelang pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ketua DPP PDIP Bidang Pemuda dan Olahraga Syukur Nababan mengungkapkan, partainya memang belum melakukan pembicaraan terkait rencana koalisi. Tetapi jika memang dimungkinkan, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tersebut bisa saja berkoalisi dengan Partai Gerindra.
"Jangankan dengan Gerindra, siapapun kita berpeluang untuk kerja sama. Untuk mencari yang kami yakin terbaik banyak anak-anak bangsa yang memiliki kapasitas dan kemampuan sudah banyak yang mendaftar," katanya di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (9/5).
Sebelumnya, Partai Gerindra juga menyampaikan pernyataan serupa. Mereka membuka kemungkinan koalisi dengan partai politik lain di Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang, termasuk dengan PDIP.
Saat Pilkada DKI 2012 lalu, Gerindra dan PDIP berkoalisi mengusung Jokowi-Ahok dan akhirnya menang.
"Tidak, yang sudah ya sudah. Kita terus kedepankan komunikasi yang baik dengan siapa pun, termasuk dengan PDIP," kata Wasekjen Gerindra Aryo Djojohadikusumo, di Jakarta, Selasa (26/4).
Pernyataan Aryo sekaligus menguatkan kader Gerindra Sandiaga Uno yang ikut mendaftar calon Gubernur DKI di PDIP. Ia menuturkan, Gerindra tak masalah dengan sikap Sandiaga dan bahkan mendapat restu dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Sebagai kader Gerindra kami semua mendukung, beliau juga sudah dapat restu dari Pak Prabowo untuk membuka komunikasi dengan partai mana pun termasuk dengan PDIP. Kita hanya punya 15 kursi dan itu harus berkoalisi, kan harus minimal 22 kursi," ujar dia.
Baca juga:
Gaya komunikasi Ahok dinilai tak cerminkan ideologi pancasila
Sandiaga Uno sebut Risma bisa bikin Pilgub DKI lebih semarak
Risma tak pernah berpikir menjadi Gubernur DKI Jakarta
Sinyal PDIP usung Risma kian kuat, ini reaksi Ahok
Ini kata Djarot soal kabar PDIP lirik Risma untuk lawan Ahok
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Kapan PDRI dibentuk? Walaupun secara resmi radiogram Presiden Soekarno belum diterima, tanggal 22 Desember 1948, sesuai dengan konsep yang telah disiapkan, dalam rapat tersebut diputuskan untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), dengan susunan sebagai berikut:
-
Kenapa keenam Caleg terpilih PDIP diminta mundur? Adapun penyebab keenam caleg terpilih itu diminta mundur karena terkena sistem Komandante, rata-rata mereka (para caleg) sudah membuat surat pengunduran diri ketika sebelum waktu pencoblosan.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk diusung oleh PDIP di Pilgub DKI 2024? Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Bagaimana cara PDIP memastikan kemenangan Ganjar-Mahfud di Pilpres? "Jadi kami sangat optimis menang satu putaran semua pasangan calon kan punya tanggung jawab itu. Tapi bagi kami adalah berpolitik itu dimulai dari kebenaran moral tadi. Maka kami bergerak, ada gerakan rakyat, jadi ciri kemenangan Ganjar-Mahfud itu gerakan rakyat."