PDIP ungkap hitung-hitungan akhirnya pilih Ahok di Pilgub DKI
PDIP ungkap hitung-hitungan akhirnya pilih Ahok di Pilgub DKI. Sekretaris DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menilai, keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengusung Basuki Tjahaja Purnama dengan Djarot Saiful Hidayat sudah final.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menilai, keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengusung Basuki Tjahaja Purnama dengan Djarot Saiful Hidayat sudah final. Mengingat, penjaringan yang dilakukan telah dilakukan mengerucut kepada kedua nama tersebut.
Prasetio mengatakan, pihaknya telah melakukan penjaringan terhadap bakal calon sebelum memutuskan dukungan. Dan ternyata berdasarkan hitung-hitungan DPP PDI Perjuangan, Basuki atau akrab disapa Ahok bersama Djarot adalah pasangan ideal bagi Jakarta.
"Sekarang itu yang diperintahkan DPP partai yang terbaik adalah pasangan ini. Kita sudah menjaring begitu banyak calon-calon dari DKI kita jaring dan dikerucutkan ke atas ternyata petahana yang dipilih oleh Ketua Umum," katanya di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/9).
Dia mengaku, tidak mengetahui secara pasti hitung-hitungan yang digunakan oleh Megawati dalam menentukan pasangan ini. Namun di atas kertas, keduanya memiliki elektabilitas yang tinggi dan kinerja teruji.
"Begini ya, hitung-itungannya surveinya, kinerjanya, dan jejaring di beberapa wilayah juga dilihat dan kebetulan, Jokowi-Ahok jadi Gubernur itu yang mendukung tahun 2012 itu PDI Perjuangan," terang Ketua DPRD DKI Jakarta ini.
Prasetio memastikan, partainya akan sepenuhnya menggerakan mesin partai untuk memenangkan mereka dalam Pilkada DKI 2017 mendatang. Bahkan, koordinasi dengan tiga partai pendukung Ahok, Golkar, NasDem dan Hanura, akan dilakukan.
"Hari ini saya akan segera rapat dengan Pak Djarot di Lantai 4 (DPP PDI Perjuangan) ya," tutupnya.