Pelukan Jokowi-Prabowo diharap buat pendukung berhenti saling hujat
Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani berharap Asian Games 2018 bisa menjadi inspirasi untuk mewujudkan Pemilihan Presiden 2019 yang damai. Saling serang di media sosial dan menyebarkan informasi bohong harus dihentikan.
Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani berharap Asian Games 2018 bisa menjadi inspirasi untuk mewujudkan Pemilihan Presiden 2019 yang damai. Saling serang di media sosial dan menyebarkan informasi bohong harus dihentikan.
Arsul melihat momen peraih medali emas pencak silat, Hanifan, yang spontan memeluk Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menciptakan suasana teduh.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
"Inisiasi Hanifan untuk menyatukan Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto dalam suatu pelukan itu sebagai aspirasi mayoritas masyarakat Indonesia yang menghendaki bahwa kontestasi Pilpres seyogyanya damai, sejuk, dan tidak keluar dari kerukunan pribadi-pribadi antarcalon dan masing-masing pendukungnya," kata Asrul, Sabtu (1/9).
Menurut Arsul, diakui atau tidak peristiwa pelukan Hanifan bersama-sama dengan bakal capres di arena Asian Games itu mampu menyejukkan suhu politik yang menghangat menjelang Pemilihan Umum Presiden 2019.
Anggota Komisi III DPR itu mengingatkan bahwa persatuan dan kesatuan bangsa lebih penting daripada kontestasi dengan menggunakan cara-cara yang tidak sehat.
Menurut dia, kondisi yang kurang kondusif di tengah masyarakat akibat perbedaan pilihan atau dukungan bisa memicu ancaman lain berupa intoleransi, bahkan bisa disusupi kelompok yang ingin menghancurkan NKRI.
"Momen pelukan tersebut memberi makna, mari mulai hari ini kontestasi Pilpres tidak provokatif, tidak saling menyebarkan kebencian, dan berproses tanpa harus mengorbankan persatuan dan kesatuan bangsa," kata Arsul.
Baca juga:
Harapan Hanifan usai peluk Jokowi dan Prabowo: Ingin Indonesia lebih baik
Hanifan kaget aksinya peluk Prabowo dan Jokowi disambut positif masyarakat
Sandiaga merinding lihat Jokowi dan Prabowo berpelukan berbalut bendera merah putih
Pelukan Jokowi-Prabowo jadi oase penyejuk pertarungan Pilpres 2019
Mengaku spontan peluk Prabowo dan Jokowi, Hanifan ingin rakyat Indonesia rukun
Ini alasan pesilat Hanifan peluk Jokowi dan Prabowo usai raih medali emas