Pembelaan cepat Fadli Zon saat Prabowo dihujani kritik
Fadli Zon gerak cepat kala Prabowo dikritik lawan politiknya.
Fadli Zon dikenal sangat setia dan loyal pada Partai Gerindra. Bahkan jika Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di bully, Fadli Zon menjadi orang yang terdepan membela Prabowo.
Wakil Ketua Umum Gerindra menilai perlu meluruskan atau menjelaskan maksud dan tujuan yang diucap atau tingkah laku Prabowo yang menuai kritikan. Berikut Pembelaan Fadli Zon kepada Prabowo Subianto:
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Prabowo sebut Indonesia 2030 bubar
Laman Facebook resmi Partai Gerindra mengunggah pidato politik sang ketua umum Prabowo Subianto. Dalam video itu, Prabowo mengaku mendapatkan kajian tentang nasib Indonesia di 2030 yang diprediksi bakal bubar. Kata-kata Prabowo ini menuai kritikan tajam.
Waketum Gerindra, Fadli Zon memberikan penjelasan terkait pernyataan Prabowo merupakan peringatan karena pemerintahan sekarang belum mengelola negara dengan baik.
"Jadi begini, ini namanya warning ya. Tentu kita ingin Indonesia lebih tahun dari 1000 tahun, sampai kiamat kalau perlu. tetapi kalau cara memimpin Indonesia seperti sekarang ya bisa kacau," ujar Fadli di DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (20/3).
"Kita lihat pengalaman Uni Soviet negara yang sangat kuat saja bertahan hanya 70 tahun. Padahal dia punya partai yang sangat kuat dia punya Red Army yang sangat kuat. Saya kira yang saat ini udah banyak salah jalan. Seperti masuk jerat utang," ujar Fadli.
Prabowo sehat dan gagah
Fadli Zon mengatakan video yang menunjukkan Prabowo sedang diarak dan telanjang dada membuktikan kegagahan dan kesehatan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Tak ragu dia menantang Presiden Jokowi untuk bertelanjang dada untuk ada gagah dengan Prabowo.
âDua-duanya (Prabowo dan Putin) masih fit dan gagah. Saya enggak tahu kalau @jokowi. Perlu dicoba juga perlihatkan dadanya,â cuit Fadil Zon lewat akun Twitter resminya, @fadlizon, Sabtu, 14 April 2018.
Sementara Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani melihat itu hal biasa. Adegan dalam Rakornas itu biasa dilakukan para anggota militer. Apalagi Prabowo juga merupakan Mantan Danjen Kopassus.
Fadli Zon sebut Prabowo tak kekurangan dana
Prabowo akhirnya memutuskan untuk maju menjadi calon presiden dalam pilpres 2019. Perlu waktu lama sampai akhirnya Prabowo memutuskan maju. Banyak yang berspekulasi lamanya deklarasi Prabowo menjadi Calon presiden alasannya karena logistik atau biaya pilpres yang mahal. Fadli Zon menegaskan jika itu sama sekali tidak benar.
"Tidak ada. Tidak ada masalah sama sekali. Urusan logistik itu saya kira urusan belakangan itu. Kami siap itu. Tidak ada masalah," kata Fadli di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (5/4).
(mdk/has)