Pemilu cuma sekadar ganti pemimpin, tak cerdaskan demokrasi
"Demokrasi tidak melahirkan trust, transparansi, dan kredibilitas," kata Siti Zuhro.
Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro mengatakan pemilu harus sejalan dengan demokrasi. Menurut dia saat ini, pemilu hanya demokrasi prosedural saja untuk menggantikan sebuah jabatan.
"Pemilu mestinya seiringan dengan prinsip demokrasi. Karena saat ini hal itu tidak terjadi, hanya bernuansakan pergantian pengisi posisi jabatan semata. Demokrasi tidak melahirkan trust, transparansi, dan kredibilitas," katanya dalam diskusi publik bertajuk Mencegah Kecurangan Rekapitulasi Suara Mulai Dari TPS Hingga Ke KPU Pusat di Menteng, Jakarta, Senin (30/6).
Siti Zuhro menilai, KPU kurang memberikan pemahaman informasi dan aturan kepada lembaga dibawahnya, hal itulah yang dapat menyebabkan kecurangan terjadi pada Pilpres.
"KPU pusat tidak cukup memberikan informasi atau sosialisasi kepada kepada lembaga dibawahnya," ujarnya.
Zuhro menegaskan, untuk mencegah kecurangan pada Pilpres nanti, KPU harus mengantisipasi dan memahami prinsip dan aturan. "Kemudian KPU harus antisipasi supaya penyelenggara di bawahnya memahami prinsip dan aturan," ungkapnya.