Pendukung sebut Ahok buat parpol tunduk dengan ancaman independen
Majunya Ahok bersama partai jangan langsung diartikan akan akan menuruti semua permintaan parpol.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, memutuskan maju lewat partai politik di Pilgub 2017 mendatang. Padahal relawan Teman Ahok telah mengumpulkan 1 juta KTP dukungan untuk pria yang akrab disapa Ahok itu.
Komunitas Pendukung Ahok (Kompak), salah satu massa pendukung Ahok tak merasa kecewa dengan keputusan itu. Justru mereka menilai, Ahok mampu membuat daya tawarnya menjadi tinggi di mata parpol hingga akhirnya memberikan dukungan.
"Ahok masuk partai politik ada hikmah besar, kita mesti dahulu mengerti mengapa jalur independen terlebih dahulu baru partai politik," kata Juru Bicara Kompak, Tsamara Amany, dalam sebuah diskusi di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (30/7).
Tsamara menegaskan, majunya Ahok bersama partai jangan langsung diartikan akan akan menuruti semua permintaan parpol. Sebaliknya, kata dia, Ahok malah membuat partai tunduk kepadanya.
"Dulu kan parpol berseberangan dari Ahok seperti saat memberantas APBD, nah Teman Ahok takut jika Ahok tak terpilih lagi, jadi memutuskan harus bergerak. Maka dikumpulkanlah KTP Ahok," ujarnya.
"Maka terkumpullah 1 juta KTP untuk Ahok dan parpol seperti Hanura dan lainnya mendekat. Itu karena terlihat parpol sudah tunduk sama prinsip Ahok dan tunduk kepada rakyat karena untuk rakyat," tambahnya.
Selain itu, pembahasan UPS pada 2015 lalu, Ahok juga berseberangan parpol. Hasilnya, banyak parpol yang seolah memusuhkan Ahok.
"Ingat dulu 2015 UPS sampai triliunan uang rakyat, padahal tak ada pembahasan yang ada, hasilnya Pak Ahok tak terima sehingga parpol bulat menggaduhkan Ahok. Nah maka kami takut, kami bergerak mengumpulkan KTP," ujarnya.
"Ini idealisme mencalonkan orang baik memimpin Jakarta lagi. Dan sekarang Parpol tunduk dengan prinsip Ahok, tunduk dengan rakyat," tutupnya.
Baca juga:
Mampukah Sandiaga Uno hadapi Ahok di Pilgub DKI?
Ini alasan Prabowo pilih Sandiaga Uno lawan Ahok di Pilgub DKI
Prabowo resmi tunjuk Sandiaga Uno lawan Ahok di Pilgub DKI
Dinginnya sikap Megawati bikin Ahok berubah pikiran
Sudah didukung parpol, Ahok masih minta pendukung patungan Rp 50.000
Usai bertemu Megawati, Ahok tegaskan tak tunggu PDIP di Pilgub DKI
Ahok: Rizal Ramli jadi Gubernur BI kali ya
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.