Peneliti SMRC Nilai Prabowo Ingin Lepaskan Stigma Kekuatan Orde Baru
Peneliti SMRC Djayadi Hanan menganalisa makna di balik pernyataan capres Prabowo Subianto tentang arah negara yang keliru sejak zaman orde baru. Menurutnya, Prabowo ingin menunjukkan bahwa dirinya bukan representasi dari kekuatan politik lama.
Peneliti SMRC Djayadi Hanan menganalisa makna di balik pernyataan capres Prabowo Subianto tentang arah negara yang keliru sejak zaman orde baru. Menurutnya, Prabowo ingin menunjukkan bahwa dirinya bukan representasi dari kekuatan politik lama.
"Saya kira itu cara Pak Prabowo untuk menunjukkan bahwa dia bukanlah representasi kekuatan lama. Kan secara visual dan formal paling tidak agak sulit untuk mengatakan bahwa Pak Prabowo tidak didukung oleh kekuatan-kekuatan lama, kekuatan orde baru terutama," kata Djayadi di Populi Center, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (7/2).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto dalam Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
Menurutnya, Prabowo sulit melunturkan stigma orde baru kepada publik. "Karena keluarga Soeharto hampir semuanya ada di situ, Prabowo sendiri masih tetap bangga menjadi bagian dari keluarga Cendana, dan seterusnya. Jadi agak susah," ucapnya.
Direktur Eksekutif SMRC ini menuturkan, saat ini banyak orang-orang yang takut dan tak ingin kekuatan politik orde baru kembali muncul ke permukaan.
Apalagi, menurutnya, kekuatan orde baru untuk memenangkan kontes politik sudah tidak bisa diandalkan. Hal ini, kata Djayadi, terbukti dari partai-partai pasca reformasi yang menggunakan kekuatan orde baru tak cukup kuat untuk memenangkan seseorang menjadi presiden.
"Jadi ingin memberi jarak bahwa dia (Prabowo) orang yang berbeda dibanding kekuatan lama itu. Itu citra yang ingin dibangun," terang Djayadi.
Dirinya juga tak yakin jika arah bangsa keliru. Pasalnya hasil survei yang keluar sejak lama, masyarakat tak setuju bila arah bangsa salah.
"Survei yang kita lakukan sejak tahun 2003 lalu dari LSI, SMRC digabung survei-survei 2003 sampai sekarang itu masyarakat kita berjalan ke arah yang benar," terangnya.
"Misalnya pada 2018 lalu ketika ditanya apakah anda menganggap negara kita berjalan ke arah yang salah atau ke arah yang benar 80 persen mengatakan kita berada di arah yang benar," sambungnya.
Djayadi melanjutkan, strategi yang berbeda dengan pandangan masyarakat tidak ampuh untuk menarik simpati.
"Kalau ada seorang calon yang jualan bahwa negara kita arahnya salah lalu ketemu dengan masyarakat yang menganggap 'enggak arah negara kita bener kok, kamu aja yang salah' misalnya, kan dia tidak akan mendapatkan simpati yang cukup. Jadi tidak mudah untuk menggunakan strategi itu," tutupnya.
Sebelumnya, Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto kesal dengan elit yang mengelola negara dengan keliru. Prabowo pun sudah mengamati arah perkembangan bangsa sejak masa orde baru. Menurutnya, pembangunan Indonesia hingga kini menuju arah yang salah.
Hal tersebut disampaikan Prabowo saat memberikan sambutannya dalam acara HUT Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/2).
"Saudara-saudara sekalian dari awal, dari sekian belas tahun, sekian puluh tahun, sebetulnya dari saya masih di dalam orde baru, saya sudah melihat arah perkembangan, arah pembangunan Indonesia, arahnya sebetulnya menuju arah yang keliru," kata Prabowo.
Baca juga:
Survei Populi: Milenial Pilih Jokowi-Ma'ruf Lebih Tinggi dari Prabowo-Sandi
Ini Reaksi Mendagri Soal PNS Lebih Banyak Dukung Prabowo Ketimbang Jokowi
Di Survei LSI Denny JA, Prabowo-Sandiaga Unggul di Pemilih Terpelajar, Ini Sebabnya
Bantah Fadli Zon, Hasto Tegaskan Megawati Tolak Saran Konsultan Asing di Pilpres 2009
BPN Prabowo: Setelah Diteliti yang Pakai Konsultan Asing Ternyata Petahana di 2014
PoliticaWave: Jokowi-Ma'ruf Masih Unggul di Medsos dari Prabowo-Sandi