Pengamat: Prabowo Gandeng Gibran jadi Cawapres Bisa Picu Sentimen Nepotisme
Menurutnya, Gibran seharusnya mengikuti jejak Jokowi yang merangkak dari wali kota, gubernur sampai akhirnya menjadi presiden.
Wacana Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto diduetkan dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berhembus kencang. Isu tersebut muncul setelah pertemuan Gibran dan Prabowo di Solo beberapa waktu lalu.
Peneliti Indikator Politik Bawono Kumoro menilai, langkah yang kurang tepat bila Prabowo menggandeng Gibran demi mengamankan suara anak muda.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Siapa yang mendukung Prabowo dan Gibran dalam Pilpres 2024? "Prabowo-Gibran serta koalisi Indonesia maju, kami terang-terangan dan tidak malu-malu dan tidak mencla-mencle. Kami adalah timnya Pak Joko Widodo dan Anda tahu saya sekian tahun adalah lawan Pak Jokowi. Dua kali saya kalah (dari Jokowi),"
-
Siapa yang menjadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Apa yang menjadi keunggulan utama Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto menurut relawan? Relawan menyebut ragam keunggulan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto. Meski masih berusia muda, Gibran diklaim paham persoalan ekonomi, transisi perekonomian berbasis digital dan beberapa perubahan tren masa kini.
-
Kenapa Relawan Garuda Nusantara 08 menginginkan Gibran Rakabuming menjadi cawapres Prabowo? Sosok Gibran dianggap perlu untuk mewakili kaum milenial yang diperlukan di zaman modern ini.
Menurut dia, dengan menggandeng Gibran justru akan melahirkan sentimen negatif, yaitu nepotisme. Sebab, status Gibran sebagai Putra Presiden Joko Widodo.
"Saya agak khawatir kalau misalnya Pak Prabowo atau partai Gerindra sangat ingin memaksakan untuk menggandeng Mas Gibran itu akan ada sentimen nepotisme, aji mumpung," ujar Bawono ketika dihubungi, Jumat (26/5).
Berita terbaru Prabowo Subianto selengkapnya di Liputan6.com
Bawono mengatakan, Gibran seharusnya mengikuti jejak Jokowi yang merangkak dari wali kota, gubernur sampai akhirnya menjadi presiden.
"Biarkan berproses seperti ayahnya, jangan langsung lompat secara cepat-cepat," kata Bawono.
Menggandeng Gibran untuk mengamankan suara di Jawa Tengah juga bukan strategi yang baik. Karena akan melemahkan suara di daerah dengan pemilih kritis yang tinggi, contohnya DKI Jakarta.
Selain elektabilitas Gibran yang masih rendah, masyarakat DKI Jakarta cenderung akan memberikan resistensi karena status anak presiden.
"Di daerah lain yang pemilihnya jauh lebih kritis seperti Jakarta itu nanti akan ada resistensi alih-alih mendatangkan simpati dukungan," ujar Bawono.
"Gambaran di daerah dengan pemilih sangat kritis beragam sangat well informed itu menggandeng Gibran yang punya relasi politik dengan ayahnya sebagai anak itu bisa melahirkan sentimen negatif, kurang baik," jelasnya.
Menurut Bawono, untuk mendapatkan suara dari anak muda tidak melulu digandeng tokoh anak muda seperti Gibran.
"Bisa saja dengan menunjukkan menawarkan gagasan relate dengan anak-anak muda. Tidak harus diamankan dengan strategi menggandeng anak muda," jelasnya.
Gibran mengaku tak pernah membicarakan terkait cawapres dengan ayahnya. Demikian juga dengan aktivitas yang dilakukan Gibran dengan para relawan.
"Urusan pencapresan, pemilihan wapres itu urusannya para-para pimpinan, para ketua-ketua umum. Anak kecil seperti saya tidak ikut-ikut. Saya ini gak punya massa apa-apa, saya ini bukan siapa-siapa," tegasnya.
Lanjut Gibran, Jokowi juga tidak pernah membicarakan atau memberikan arahan terkait karir politik anak anaknya. Baik dirinya maupun Kaesang Pangarep yang belakangan banyak diusulkan untuk maju pilkada.
"Enggak, enggak ada. Enggak ada pembicaraan detail ke situ. Saya sih santai saja," tandasnya.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/ray)