Peringati Kelahiran Soekarno, GMNI Ingatkan Jokowi dan Prabowo Segera Silaturahmi
Mengenang sosok kedua tokoh bangsa itu, GMNI merasa Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto perlu memberikan teladan yang sama. Keduanya mesti bertemu untuk bersilaturahmi.
Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menyelenggarakan peringatan 118 tahun kelahiran Soekarno dan enam tahun wafatnya suami dari Megawati Soekarnoputri, Muhammad Taufiq Kiemas yang jatuh pada hari ini, 8 Juni 2019.
Mengenang sosok kedua tokoh bangsa itu, GMNI merasa Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto perlu memberikan teladan yang sama. Keduanya mesti bertemu untuk bersilaturahmi.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Sebagai dua tokoh besar bangsa, terlebih lagi sebagai dua umat Islam, saya pikir Jokowi dan Prabowo perlu bersilaturahmi," tutur Ketua Persatuan Alumni GMNI, Ahmad Basarah di Gedung DPP PA GMNI, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/6).
Baik Jokowi dan Prabowo merupakan tokoh yang bersaing dalam kontestasi Pilpres 2019. Dalam perjalanannya, keduanya menjadi simbol dari persatuan hingga ketegangan yang terjadi di masyarakat.
"Hendaknya halalbihalal itu menyatukan persaudaraan Indonesia, di mana cita-cita Bung Karno sejak muda selalu memperjuangkan semangat nasionalisme artinya persatuan indonesia. Nasionalisme ideologi yang menjadi dasar Pancasila yaitu persatuan Indonesia," jelas Basarah.
"Kemudian dilanjutkan dalam praktik kehidupan berbangsa bernegara yang dilaksanakan oleh almarhum haji Muhammad Taufiq Kiemas yang kita kenal sebagai tokoh lintas ideologi, lintas partai politik, lintas generasi, bahkan lintas aliran," lanjutnya.
Basarah yakin, dengan pertemuan antara Jokowi dan Prabowo maka suasana tegang di masyarakat akan lebih tenang. Terlebih di suasana Idulfitri ini, maka akan lebih memberikan efek mendalam untuk mempersatukan.
"Hikmah peringatan ini kita harapan muncul tokoh baru seperti Haji Muhammad Taufiq Kiemas yang dapat menyatukan segala perbedaan yang ada di tengah-tengah masyarakat kita. Apakah itu ideologi, agama, parpol, atau pandangan, dan sebagainya," Basarah menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Belum Bertemu Prabowo, AHY Dinilai Tahu Siapa yang Harus Dikunjungi
PAN Anggap Titipan Ngabalin ke Zulkifli Hasan Hanya Dinamika Politik
Golkar Tunggu Sinyal Jokowi soal Jatah Menteri, Berharap Dapat Lebih
Tunggu Perintah Prabowo, Fadli Enggan Spekulasi Kemungkinan Gerindra Ikut Pemerintah
Lebaran 2019, Bos OJK Bersukur Pemilu Indonesia Berlangsung Aman
TKN: Jokowi Sudah Terbuka Komunikasi, Semua Dikembalikan ke Prabowo
Ketum Golkar Harap Pertemuan Jokowi dan Prabowo Bisa Berlangsung Usai Idulfitri