Pertemuan Caketum Golkar dan pengurus DPD ternyata di Hotel Mulia
"Kita sedang selidiki semua," kata Fadel.
Komite Etik Munaslub Golkar memergoki salah seorang caketum Golkar diam-diam temui pengurus DPD I Golkar Kalimantan Barat di sebuah hotel. Pertemuan ini diyakini terkait pemilihan ketua umum di munaslub dan bertentangan dengan aturan main panitia.
Ketua Komite Etik Munaslub Golkar Fadel Muhammad mengakui telah mendapatkan laporan tersebut. Menurut dia, saat ini sedang ditangani oleh komite etik untuk mengetahui ada tidaknya pelanggaran dalam pertemuan itu.
"Iya saya sudah terima laporannya," kata Fadel saat dihubungi merdeka.com, Selasa (10/5).
Fadel enggan menjelaskan siapa caketum yang kepergok tersebut. Dia hanya mengatakan bahwa pertemuan itu dilakukan di Hotel Mulia lantai 2, yang kebetulan berdekatan dengan gedung DPR, Senayan, Jakarta.
"Laporannya di Hotel Mulia lantai dua," jelas dia.
Fadel ogah menerangkan lebih jauh soal melanggar atau tidaknya pertemuan itu. Timnya saat ini tengah menyelidiki hal tersebut.
"Kita sedang selidiki semua," tutur dia.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komite Etik Munaslub Golkar Lawrence Siburian mengaku, siang tadi sekitar pukul 12.00 WIB pihaknya telah menangkap tangan seorang caketum Golkar dan pengurus DPD I Golkar Kalimantan Barat.
Pertemuan Caketum dan pengurus DPD I Golkar itu diduga kuat terkait pemilihan ketua umum di Munaslub Golkar 15 - 17 Mei mendatang. Pertemuan itu dilakukan di salah satu hotel kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
"Anggota Komite etik menangkap tangan pertemuan salah satu caketum Golkar dengan seorang ketua DPD I Kalbar pada pukul 12.00 WIB siang tadi," ujar Lawrence saat dihubungi, Selasa (10/5).
Ketika ditanya lebih lanjut siapa caketum yang tertangkap tangan oleh pihaknya itu, Lawrence enggan mengungkapkannya. Namun, dirinya mengatakan bahwa sudah ada bukti foto yang dipegang oleh Komite Etik, terkait pertemuan tersebut.
"Kami tidak bisa bocorkan siapa caketumnya. Komite etik mendapatkan bukti foto dalam pertemuan tersebut," ujar Lawrence.
Dengan adanya penemuan ini, lanjut Lawrence, maka dalam waktu dekat Komite Etik akan segera memprosesnya, untuk melihat apakah ada pelanggaran yang bisa dibuktikan dan berpotensi dikenakan hukuman berat.
"Bisa diskualifikasi. Minggu ini kita akan lakukan persidangan," pungkasnya.
Baca juga:
Caketum Golkar 'tertangkap tangan' bertemu pengurus DPD I di hotel
DPD I Golkar bertemu di Ritz Carlton, tak ada Luhut Pandjaitan
Komite Etik didesak selidiki turnamen golf jelang Munaslub Golkar
JK sebut Jokowi sangat marah namanya dicatut dukung caketum Golkar
AM Fatwa apresiasi caketum Golkar yang tolak bayar mahar Rp 1 M
Akbar Tandjung ragu Akom mampu jadi Ketum Golkar sekaligus ketua DPR
Diisukan dukung Setnov, Luhut bilang 'buang saja ke tong sampah!'
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Mengapa para ketua dewan Golkar menolak munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.