Pidato Kebangsaan Prabowo Dinilai Berisi Keluhan, Sinisme & Pesimisme
Lebih buruk lagi, menurut Andy, pidato Prabowo lebih banyak berisi keluhan, sinisme, dan pesimisme. Padahal kenyataannya bagi rakyat kebanyakan kondisi hari ini jauh membaik.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai pidato kebangsaan yang disampaikan calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto pada Senin (14/1) hanya retorika kosong.
"Re-orientasi pembangunan, swasembada pangan, swasembada energi, menghidupkan kembali industri dll. terdengar sangat klise, membosankan. Sudah terlalu banyak, terlalu sering kita dengar," kata juru bicara PSI Andy Budiman dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/1).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang ditawari menjadi Cawapres Prabowo? Demi Indonesia Gemoy, Ini Jawaban Lucu Cipung Ditawari Jadi Cawapres Prabowo Belakangan, dunia maya tanah air dihebohkan oleh kabar kocak yang menjadikan Rayyanza Malik Ahmad alias Cipung sebagai sosok Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam Pemilihan Umum 2024.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Siapa yang menjadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
Dia mengungkapkan, pidato kebangsaan Prabowo tidak menawarkan sebuah peta jalan menuju swasembada pangan, swasembada energi, atau bagaimana meningkatkan daya saing industri. Karena Ketua Umum Partai Gerindra itu masih sekadar wacana.
"Hanya ada kata-kata: kita harus..., kita akan..., tanpa kita diberitahu bagaimana cara mewujudkannya," ujarnya.
Lebih buruk lagi, menurut Andy, pidato Prabowo lebih banyak berisi keluhan, sinisme, dan pesimisme. Padahal kenyataannya bagi rakyat kebanyakan kondisi hari ini jauh membaik.
"Prabowo menawarkan pesimisme dan romantisme Orde Baru. Jokowi menawarkan pemerintahan yang bersih, dan bekerja melayani rakyat, bukan melayani elit sebagaimana di era Orde Baru," jelasnya.
Walaupun begitu, dia menyakini, masyarakat tidak akan terpengaruh dengan adanya pidato kebangsaan itu. Mengingat masyarakat telah puas dengan kepemimpinan Jokowi.
"Saya yakin rakyat akan memilih Jokowi yang jelas memperlihatkan prestasi dan menawarkan harapan Indonesia akan menjadi negara maju, ketimbang Prabowo yang hanya melontarkan janji-janji kosong sambil setiap hari menebar kebohongan, pesimisme, bahkan menakut-nakuti orang bahwa negeri ini akan bubar," tutup Andy.
Baca juga:
Kubu Jokowi Sebut Wacana Lembaga Tabungan Haji Prabowo Tiru Program di Malaysia
Relawan Jagad Akui Pasang Spanduk Bergambar Gatot Nurmantyo di Posko BPN Solo
Bos Garuda Indonesia: Kalau Bangkrut Mungkin Saya Sudah Tidak di Sini
Setuju Dengan Prabowo, Ekonom Ini Sebut Indonesia Tengah Alami Deindustrialisasi
Peneliti CSIS: Pidato Prabowo Tak Berefek Besar pada Swing Voters
Pidato Kebangsaan Prabowo, Kubu Jokowi Nilai Miskin Gagasan dan Tebar Pesimisme