Pilkada, Willy-Wahyudi siapkan 'kartu sakti' & alat berat di Kalteng
Sambil menyiapkan pembangunan infrastruktur yang sifatnya besar, alat berat tersebut bisa digunakan dan memberi manfaat.
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Tengah nomor urut 2 (Kalteng) Willy M Yoseph-M Wahyudi K Anwar (Willy-Wahyudi) menyiapkan beberapa program unggulan jika dipercaya rakyat untuk memimpin Kalteng periode 2016-2021. Beberapa program unggulan adalah penyempurnaan dari apa yang telah dilaksanakan oleh pendahulunya yakni Agustin Teras Narang seperti Kartu Kalteng Sehat-Barigas (Berobat Gratis), Kartu Kalteng Cerdas-Harati (Bantuan Pendidikan Gratis), dan Kartu Kalteng Sejahtera (Santunan Sosial bagi orang terlantar dan tidak mampu).
Selain itu, pasangan yang diusung PDIP itu juga akan menyiapkan satu alat berat untuk setiap kecamatan yang terisolasi atau tertinggal. "Alat berat ini untuk mempercepat pembangunan infrastruktur," kata Willy, Senin (21/12).
Willy mengungkapkan, dirinya dan Wahyudi sama-sama sudah punya pengalaman selama dua periode sehingga mengetahui betul bagaimana mewujudkan kemajuan Kalteng. Rakyat Kalteng, kata Willy, bisa melihat langsung bagaimana track record dirinya saat memimpin Kabupaten Murung Raya selama dua periode (2003-2013) dan pengalaman Wahyudi sebagai Bupati Kotawaringin Timur dua periode (2000-2010).
"Kartu Sakti sebagai subsidi akan terus kita terapkan sampai rakyat siap manakala subsidi itu kita fokuskan untuk infrastruktur," ujarnya.
Adapun penempatan satu alat berat di tiap kecamatan tertinggal/terisolasi, kata Willy, hal itu sebagai penopang pembangunan infrastruktur yang akan dilakukan dengan bertahap. Artinya, sambil menyiapkan pembangunan infrastruktur yang sifatnya besar, alat berat tersebut bisa digunakan dan memberi manfaat langsung.
"Misalnya di pedalaman, itu kan bisa dipakai untuk buka jalan. Kalau kemarau, bisa bersihkan lahan. Dan kalau di kampung, bisa buat irigasi dan lapangan. Ini bisa jadi sarana dan prasarana untuk percepatan pembangunan infrastruktur," ujarnya.
Willy melanjutkan, program konkret seperti itu sangat penting karena pemilih masyarakat Kalteng, sesuai hasil survei mayoritas dari mereka pemilih yang cerdas. Artinya, pemilih akan melihat program sang calon dan dikaitkan dengan track recordnya.
Sebenarnya Pilkada Kalteng dijadwalkan serentak pada tanggal 9 Desember lalu. Tetapi kemudian di tengah berjalannya tahapan ada pasangan yang digugurkan yakni pasangan Ujang-Jawawi. Pasangan tersebut digugat legalitasnya oleh pasangan Sugianto-Said Ismail.
Atas keputusan diskualifikasi oleh KPU, pasangan Ujang-Jawawi kemudian mengajukan gugatan ke PT TUN, dan dikabulkan. Namun, ternyata KPU mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA). Dengan demikian, Pilkada Kalteng baru akan digelar setelah adanya putusan MA terkait legalitas pasangan Ujang-Jawawi. Jika putusan kasasi sama seperti PT TUN, maka pasangan Ujang-Jawawi berhak mengikuti pilkada.