PKB buka opsi Cak Imin-AHY jika tak dipilih Jokowi
Politisi PKB Cucun Syamsurizal mengatakan, pihaknya masih menginginkan Ketua Umumnya Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, sebagai Cawapres untuk Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2019.
Politisi PKB Cucun Syamsurizal mengatakan, pihaknya masih menginginkan Ketua Umumnya Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, sebagai Cawapres untuk Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2019.
Dia menuturkan, partainya masih enggan bicara soal tawaran Menteri di tingkat koalisi partai. Karena waktunya sekarang bicarakan soal Capres dan Cawapres.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa yang ditemukan Muhaimin Iskandar terkait tenda jemaah Indonesia di Mina? Dalam sidak ini Muhaimin mendengarkan sejumlah keluh kesah dan menemukan beberapa catatan seperti tenda yang tidak ideal. Dia mencontohkan di mana jumlah jemaah lebih banyak dari kapasitas tenda. Hal ini menjadi bahan evaluasi yang harus dilakukan agar tidak berulang.
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lahir? Inilah salah satu potret Febryanti Mulyadi, wanita kelahiran 4 Februari 2004, saat tidak berdinas.
"Posisi PKB kan sudah deklarasi Join (Jokowi-Cak Imin). Kita bicara menteri nanti. Sekarang capres-cawapres dulu. Dalam koalisi pasti ada, sekarang tidak, itu dulu. Finalnya Cak Imin Cawapres," ucap Cucun di Jakarta, Selasa (10/7).
Saat ditanya jika akhirnya opsi Join tak dipilih, maka menurut dia akan dikembalikan ke Dewan Syuro terlebih dahulu. "Ya nanti kita kembalikan ke mekanisme PKB kan ada Dewan Syuro," ungkap Cucun.
Dia mengingatkan, Jokowi harus merangkul orang yang bersama Nadhlatul Ulama (NU). Karena jika salah pilih, bisa menurunkan elektabiltasnya.
"Kita ini komunikasi bukan hanya secara partai politik ya, pak Jokowi sangat mempertimbangkan apa yang disampaikan oleh lembaga survei. Faktor representasi agama, faktor representasi dari terutama NU ini kan, beliau sangat mempertimbangkan sekali. Karena pemilih Pak Jokowi dari orang NU. Ketika Pak Jokowi salah mengambil langkah, itu akan berdampak nanti elektabiltas beliau akan turun. Itu salah satunya," kata Cucun.
Meski demikian, dia mengungkapkan partainya membuka peluang opsi lain terjadi, melihat dinamika politik yang terjadi. Salah satunya merangkul Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Cawapres untuk Cak Imin.
Menurut Cucun, ini bisa terjadi mengingat AHY yang sudah disodorkan di kubu Prabowo masih belum ada kejelasan. Baik untuk Capresnya ataupun Cawapresnya.
"Ya bisa-bisa aja. Karena disana itu sebelah jadi rival pak Jokowi belum deklarasi, belum bulet juga. PKS juga goyang-goyang. (Opsi Cak Imin-AHY) bisa terjadi," jelas Cucun.
Dia menuturkan, Cak Imin-AHY bisa saja terwujud mengingatkan, politik sangat cair, meskipun pendaftaran Capres-Cawapres kian dekat.
"Kalau berhitung disananya belum pasti juga, di pihak rivalnya, ini sangat cair dan apapun bisa terjadi," pungkasnya.
Reporter: Putu Merya Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
PKB: Jokowi-Cak Imin duet nasionalis liberal dan nasionalis agamis
Golkar siapkan strategi jika Airlangga tak dipilih jadi cawapres Jokowi
Temui Surya Paloh, Abraham Samad ditanya soal keinginan nyapres
Pasangan Prabowo-Gatot jadi penantang terkuat Jokowi versi LSI Denny JA
Lima cawapres ideal untuk Jokowi versi LSI Denny JA
Ali Mochtar Ngabalin: Cawapres Jokowi pasti tokoh terbaik bangsa