PKS: Seolah birokrasi didorong ramai-ramai ke Pak Jokowi
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai, Pilpres 2019 adalah yang terberat bagi Prabowo Subianto. Menurut Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid ucapan itu hanya penyemangat saja.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai, Pilpres 2019 adalah yang terberat bagi Prabowo Subianto. Menurut Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid ucapan itu hanya penyemangat saja.
"Itu hanya untuk justru membangkitkan semangat di Prabowo-Sandi dan timnya untuk meraih kemenangan karena beliau menyampaikan pemetaan masalahnya, ini loh masalahnya dan memang ini bagian yang harus dikritisi," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/10).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
Hidayat menjelaskan, memang ada beberapa persoalan yang harus dihadapi Prabowo dan cawapresnya, yakni Sandiaga Uno. Salah satunya adalah ideologi media yang dipengaruhi oleh pemimpin partai.
"Dan memang ini bagian yang harus dikritisi bagaimana mungkin birokrasi seolah-olah didorong untuk kemudian secara ramai-ramai ke Pak Jokowi, kemudian mohon maaf media juga, media dimiliki oleh partai-partai yang afiliasi ke sebelah sana," ungkapnya.
Meski begitu, kata dia, semua keputusan ada di tangan rakyat, bukannya pada lembaga. Hidayat pun berharap masyarakat tidak gampang percaya dengan hasil dari lembaga survei.
"Jadi menurut saya memang pada akhirnya tetap saja kedaulatan ada di tangan rakyat. Rakyat dengan disandingkan dengan Pak Prabowo akan melihat dan mendapatkan informasi bagaimana tahap pemilihan yang akan datang," ucapnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Pilpres 2019 bagi ketua umumnya, Prabowo Subianto. Sebab, kata dia, banyak kelapa daerah yang mendeklarasika diri mendukung pasangan petahana Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin.
"Dari tiga kali maju Pak Prabowo sebagai presiden, yang kebetulan saya tetap jadi sekjen partai yang mengusung beliau, kami merasakan terus terang ini adalah bobot terberat beliau menjadi calon presiden," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/10).
"Kami merasakan bahwa dulu 2009 tidak ada pengerahan Bupati, Walikota, Gubernur semasif seperti sekarang ini. Sekarang ini Gubernur, Bupati, Walikota seperti dikerahkan untuk memberikan deklarasi dukungan ke Jokowi-Ma’ruf," sambungnya.
Baca juga:
Dukung Jokowi, eks 212 tak dendam dengan Ahok dan senang berjuang bersama
Eks 212 soal Ahokers dukung Jokowi-Ma'ruf: Tak masalah Alhamdulillah
Diduga sebar hoaks Ratna Sarumpaet, BPN Prabowo dilaporkan ke Bawaslu
Eks 212 deklarasi dukung Jokowi-Ma'ruf, minta pulangkan Rizieq dengan aman
Jawab Prabowo, Misbakhun sebut tak ada pengkhianat sejak Jokowi berkuasa
Eks 212 dukung Jokowi-Ma'ruf Amin
Di Rakernas LDII, Prabowo bicara pengkhianatan elite parpol pada Indonesia