PKS soal reshuffle: Jokowi sama saja bunuh bayi usia enam bulan
PKS menilai waktu enam bulan belum cukup menunjukkan kinerja menteri di pemerintahan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan melakukan reshuffle kabinet terhadap sejumlah menteri yang dinilai berkinerja buruk. Desakan reshuffle juga datang dari politisi-politisi dari parpol pemerintah maupun oposisi.
Wasekjen PKS Mahfudz Siddik menyebut reshuffle kabinet bukanlah solusi mengatasi masalah bangsa saat ini. Sebab, kata dia, semua kementerian baru saja dibentuk selama enam bulan, sehingga belum tepat untuk dikatakan sebuah kementerian dicap memiliki kinerja yang buruk.
"Harus dipahami bahwa sejak kabinet dilantik, semua kementerian dan lembaga ini ibarat bayi usia 6 bulan. Penataan organisasinya masih belum tuntas akibat lambannya proses pengambilan keputusan dan kuatnya tarik-menarik kepentingan. Orientasi dan fokus kerja pun masih dalam konsolidasi," kata Mahfudz melalui keterangan tertulisnya, Jumat (22/5).
Atas dasar ini pula, ia berharap reshuffle kabinet digiring pada pembentukan persepsi publik bahwa solusi dari persoalan ekonomi dan politik adalah dengan melakukan perombakan kabinet.
"Presiden lakukan reshuffle itu sama saja presiden akan membunuh bayi usia 6 bulan," katanya.
Ketua Komisi I DPR ini menilai, sebenarnya yang harus dievaluasi adalah kinerja dari Jokowi sendiri, yaitu dengan melihat seberapa efektif presiden mengelola kabinetnya dengan visi, agenda dan manajemen yang jelas dan tepat.