Pleno Partai Golkar setujui Titiek Soeharto jadi pimpinan MPR gantikan Mahyudin
Surat akan dikirim ke MPR paling lambat besok.
Pleno Partai Golkar menyetujui Titiek Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto untuk mengisi kursi pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menggantikan Mahyudin. Dalam pengambilan keputusan tersebut, forum setuju atas keputusan yang diambil Ketua Umum Airlangga Hartarto.
"Ya tadi sudah disetujui bahwa sudah disahkan bahwa wakil ketua MPR kepada mbak Titiek," ujar Ketua DPP Golkar Ace Hasan Sadzily usai pleno di Kantor DPP, Jalan Anggrek Nelly Murni, Jakarta Barat, Minggu (18/3).
-
Siapa yang membuat Titiek Soeharto menangis? Siti Hediati Hariyadi atau akrab disapa Titiek Soeharto memberikan ucapan dan dukungan penuhnya untuk Gregoria Mariska Tunjung.
-
Apa yang dilakukan Titiek Soeharto saat menjenguk Prabowo Subianto? Saat berkunjung, ada tatapan mata Titiek yang menatap syahdu.
-
Apa yang dikatakan Titiek Soeharto terkait permintaaan rujuk dari Prabowo? Baru-baru ini Titiek juga menegaskan kalau hubungannya dengan Prabowo memang selalu baik saja, jadi saat diminta rujuk dia juga heran karena memang tak pernah ada masalah diantara keduanya.
-
Kapan Titiek Soeharto menjenguk Prabowo Subianto? Dalam keterangan unggahan beberapa potret yang dibagikan, terungkap jika momen tersebut berlangsung pada Senin (1/7) kemarin.
-
Apa yang membuat Titiek Soeharto bangga? Kesuksesan Gregoria melangkah ke semifinal membuat Titiek sangat bangga.
-
Bagaimana Titiek Soeharto merayakan Idul Adha? Titiek Soeharto, putri dari mantan Presiden Soeharto, baru-baru ini membagikan momen spesial dalam perayaan Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah melalui akun Instagram pribadinya. Dalam serangkaian foto yang diunggahnya, Titiek mengabadikan berbagai momen mulai dari salat Idul Adha hingga penyerahan sapi kurban.
Menurut Ace, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah bertemu langsung dengan Mahyudin dan meminta memindahtugaskan dia ke tempat lain. Ace tidak menjelaskan mekanisme apa yang akan diambil dalam pergantian posisi Wakil Ketua MPR tersebut.
Sebab, dalam UU nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3), pimpinan MPR hanya bisa diganti apabila meninggal dunia, berhalangan tetap, atau mengundurkan diri.
"Ketum sudah berbicara dengan pak Mahyudin, harusnya pak Mahyudin bisa memahami apa yang menjadi alasan partai meminta kepada beliau untuk mendapatkan penugasan lain," jelasnya.
Dia menampik bahwa ada politik balas jasa antara Titiek dengan Airlangga. Ace berdalih Menteri Perindustrian tersebut mendorong keterwakilan perempuan dan juga aspirasi para kader Golkar.
"Enggak ada, enggak ada ini balas jasa. Di dalam tubuh partai Golkar di samping memang ada aspirasi, pimpinan MPR mesti ada perempuan juga," ujarnya.
Ace pun mengaku tidak ada yang khusus dalam pergantian ini. Dia menyebut hal ini sebagai rotasi biasa dan semua kader harus siap dengan segala penugasan.
"Ini kan sebetulnya pergantian kepemimpinan yang biasa saja di tubuh partai. Siapapun kader partai harus siap ditugaskan di mana saja," kata dia.
Sementara itu, surat keputusan sendiri diakuinya sudah ada. Dia menyebut Sekjen Golkar akan mengirimkan kepada MPR paling lambat besok.
"Saya belum tahu, bisa saja malam ini atau besok pak Sekjen akan menyerahkan," ucapnya.
Mahyudin sendiri menolak keinginan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang ingin memberikan posisinya sebagai pimpinan MPR ke Titiek Soeharto. Dia berdalih menolak karena mematuhi aturan yang ada dalam UU MD3.
"Saya akan taat, kepada undang-undang yang berlaku. Segala tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan tentu kita akan tolak," kata Mahyudin saat dikonfirmasi.
Baca juga:
Sebut langgar UU MD3, Mahyudin tolak diganti Titiek Soeharto dari pimpinan MPR
Golkar tunggu isyarat Jokowi bahas cawapres dengan parpol pendukung
Setnov sayangkan Golkar ganti Mahyudin dengan Titiek Soeharto di MPR
Bahas pemenangan Pilkada & Pilpres, Golkar gelar Rakernas 22-23 Maret
Tolak mundur dari pimpinan MPR, Mahyudin konsisten laksanakan UU MD3