Politikus Golkar Sebut Jokowi Beri Kebebasan Partai Koalisi Berkompetisi
Menurut Ace hal itu berkat posisi Jokowi bukan ketua umum di PDIP. Berbeda dengan Prabowo Subianto. Sehingga, Golkar juga dapat melakukan branding menggunakan figur Jokowi untuk pemenangan Pileg.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui partai yang memiliki Capres-Cawapres lebih diuntungkan pada Pemilu 2019, karena dilaksanakan serentak dengan Pileg. Karenanya, Partai Gerindra dan PDIP dinilai lebih diuntungkan.
Hal tersebut disanggah oleh Partai Golkar yang mengusung capres incumbent Joko Widodo. Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily menganggap apa yang dirasakan SBY karena pasangan Capres yang diusung berasal dari partai yang sama.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Bagaimana menurut PKS, pertemuan Jokowi dengan para capres bisa membangun persatuan Indonesia? Dia menilai, jika pertemuan antara Jokowi dan ketiga kandidat capres terkuat itu terlaksana, maka persatuan Indonesia akan semakin baik. Sebab, seluruh tokoh terlihat bekerja sama membangun bangsa. "Bagus, saya senang itu. Itu berpikir matang dan dewasa. NKRI ini negara lagi baik-baik. Segala sesuatu kalau digabung dengan pemikiran-pemikiran positif untuk membangun NKRI ke depan itu positif."
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
"Tergantung siapa Capres-nya yang didukung. Mungkin itu berlaku bagi Capres-nya Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra dan Cawapres Pak Sandi yang juga kader Partai Gerindra," kata Ace ketika dihubungi, Minggu (11/11).
Sedangkan Jokowi, meski diasosiasikan sebagai kader PDIP, memberi kesempatan semua partai koalisi untuk bersama-sama memenangkan Pileg 2019.
"Pak Jokowi mampu membangun kebersamaan dalam koalisi dan memberikan keleluasaan bagi koalisi untuk bersama-sama berkompetisi secara sehat di dalam internal koalisi," jelas Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf itu.
Menurut Ace hal itu berkat posisi Jokowi bukan ketua umum di PDIP. Berbeda dengan Prabowo Subianto. Sehingga, Golkar juga dapat melakukan branding menggunakan figur Jokowi untuk pemenangan Pileg.
"Pak Jokowi bukanlah Ketua Umum partai yang memiliki asosiasi yang kuat dengan salah satu partai. Partai Golkar selalu berusaha untuk melakukan co-branding, misalnya dengan GOJO (Golkar Jokowi)," jelasnya.
Ace juga menyindir Prabowo yang dianggap tak mampu mengelola koalisi dengan baik. Sehingga muncul kekhawatiran yang disampaikan SBY.
"Intinya, ya tergantung siapa Capres-nya, kemampuan mengelola koalisi dengan sebaik-baiknya," pungkasnya.
Baca juga:
Blusukan ke Pasar Suci Bandung, Jokowi Beli Bayam Hingga Ayam
Agung Laksono minta tim Jokowi-Ma'ruf di Malang tak gunakan cara kotor
Jokowi: Jangan Menakuti Bangsa Sendiri, Takuti Bangsa Lain
Jokowi: Creative Hub Indonesia Paling Siap Ada di Bandung
Akbar Tanjung Soal Politik Genderuwo: Jokowi lihat kompetisi politik perlu diperbaiki
Berkunjung ke Pasar Hyper Square Bandung, Jokowi Bikin Pengunjung Histeris