Politikus PDIP minta Ahok tak jumawa, sombong itu dekat kehancuran
"Agama manapun mengajarkan soal rendah hati dan tidak sombong," ujarnya
Pendaftaran bakal calon gubernur DKI Jakarta makin dekat waktunya. Politikus PDIP Darmadi Durianto meminta Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahja Purnama (Ahok) jangan dulu jumawa atau sombong akan diusung partai politik, termasuk PDIP.
"Jumawa atau sombong itu dekat dengan kehancuran. Agama manapun mengajarkan soal rendah hati dan tidak sombong. Prestasinya baik pun kalau jumawa kebanyakan rakyat bakal ninggalin," kata Darmadi, Jakarta, Senin (13/6).
Darmadi pun mengaku tak suka dengan klaim Ahok yang mengatakan dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Menurut dia, yang paling dekat dengan Megawati hanyalah anak biologis dan ideologis.
"Jadi tak usah jumawa dengan dengan ibu Mega atau PDIP tertarik dengan Ahok. Kita mau milih yang komit dengan ideologi partai, ikuti prosedur partai dan mau membela rakyat kecil," jelas Anggota Komisi VI DPR RI dapil Jakarta ini.
Darmadi menegaskan, partainya sudah menjalani asam garam pemilihan kepala daerah (pilkada) bertahun-tahun. Sejauh ini, partainya tidak bersikukuh untuk mengusung Ahok pada pilgub Jakarta mendatang.
"PDIP tidak pernah mengharapkan Ahok untuk kita usung di pilgub Jakarta besok. Kita punya banyak stok. Ahok-Djarot belum ada dibahas di internal," tegas Darmadi.
Bahkan menurut Darmadi, berdasarkan survei yang dilakukannya, elektabilis Ahok justru cenderung terus menurun. Jika terus menurun sampai awal tahun depan, Darmadi mengatakan, partainya tak akan mau mengusung Ahok walaupun mantan bupati belitung timur itu ingin diusung PDIP.
"Dapil saya kan Jakarta. Warga yang milih saya banyak yang tidak mau pilih Ahok. Elektabilitas Ahok terus turun," ucapnya.
Atas dasar itu, menurut hemat Darmadi, pernyataan Ahok yang terlihat jumawa justru memperlihatkan Ahok sedang galau atau bingung. Padahal sejak awal Ahok telah menyatakan sikap politiknya untuk maju melalui jalur independen dengan mengumpulkan KTP dukungan.
"Ahok ini galau. Kalau dia diusung partai ya dia harus ikuti prosedur partai. Kalau indepden ya silahkan lewat teman Ahok. Tidak bisa dicampur. Pilih salah satu, jangan galau," tandasnya.